Senin 13 Jun 2022 19:41 WIB

PAN Tegaskan Koalisi Indonesia Bersatu Solid Hingga 2024

KIB mengaku masih terbuka dengan parpol lain yang ingin bergabung.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Anggota Fraksi PAN DPR RI, Eddy Soeparno menyarankan Pemprov Jabar maupun pemda setempat agar melakukan test covid-19, terhadap warganya yang mudik lebaran.
Foto: istimewa/doc humas
Anggota Fraksi PAN DPR RI, Eddy Soeparno menyarankan Pemprov Jabar maupun pemda setempat agar melakukan test covid-19, terhadap warganya yang mudik lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menegaskan Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari partainya, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman. Ia memastikan bahwa koalisi ini akan solid hingga Pemilu 2024.

"Sangat solid, karena kita sudah tanda tangan MoU antara semua peserta KIB kalau kita punya agenda kerja yang penting, intens, pilpres, pemilu 18 bulan dari sekarang," ujar Eddy di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Kesolidan antara PAN, Partai Golkar, dan PPP juga mulai terjalin oleh kepengurusan di seluruh wilayah Indonesia. Koalisi Indonesia Bersatu, dijelaskannya sekali lagi, mengutamakan politik gagasan dan menghindari terjadinya polarisasi masyarakat.

Koalisi tersebut diklaim juga masih terbuka dengan partai politik lain yang ingin bergabung. Termasuk dari partai yang merencanakan koalisi semut merah yang terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Bangun koalisi siapapun itu baik dan positif, dan saya rasa demi adanya demokrasi yang sehat mari kita hadirkan sebanyak mungkin opsi kepada masyarakat. Tetapi, sebaiknya kali ini kita dengar aspirasi masyarakat, siapa yang dikehendaki masyarakat," ujar Eddy.

Adapun terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Koalisi Indonesia Bersatu tak ingin terburu-buru memutuskannya. Kendati demikian, ia berharap Pilpres 2024 dapat menghadirkan lebih dari dua pasangan calon.

"Target lain bagaimana bangun gagasan, apa gagasan itu, dan ini adalah hal yang penting untuk kita akhir bersama sebelum akhirnya keluar nama. Jadi kita akan butuhkan waktu untuk lakukan kaijan-kajian tersebut secara teliti dan mendalam," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement