Senin 13 Jun 2022 11:26 WIB

Laba BUMN Melonjak, BTN Sumbang Profit 174 Sektor Pembiayaan

2021, laba bersih bank BTN capai Rp 2,37 triliun yang berdampak pada sektor lainnya

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, capaian kinerja positif tersebut juga didorong efisiensi dan transformasi yang dilakukan perseroan sejalan dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Foto: Dok BTN
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, capaian kinerja positif tersebut juga didorong efisiensi dan transformasi yang dilakukan perseroan sejalan dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyumbang peroleh laba bersih BUMN yang melesat hingga seribu persen pada 2021. Adapun kinerja positif bank plat merah ini juga turut memberikan angin segar ke sektor perumahan yang memiliki multiplier effect ke 174 sektor lainnya. 

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, capaian kinerja positif tersebut juga didorong efisiensi dan transformasi yang dilakukan perseroan sejalan dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

“Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar sektor kredit perumahan, kinerja positif yang BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain,” ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (13/6/2022).

Sepanjang 2021, emiten perbankan dengan kode saham BBTN ini mencatatkan raihan laba bersih sebesar Rp 2,37 triliun atau naik 48,30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Di tengah pandemi, perseroan juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp 274,83 triliun atau naik 5,66 persen yoy. 

“Kredit sektor perumahan masih mendominasi portofolio kredit atau sebesar 89,08 persen. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy dari Rp 120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp 130,68 triliun pada 2021,” ucapnya.

Kemudian produk KPR Subsidi, perseroan menawarkan uang muka ringan dari satu persen, suku bunga tetap lima persen, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN. 

Perseroan juga terus menggelar transformasi baik sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Dari sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn. 

Dari sisi bisnis proses, perseroan membentuk pusat khusus kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, perseroan juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan. 

Di samping itu, perseroan juga  terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan.

“Transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN misalnya sukses turun 21,31 persen yoy pada 2021 dari Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021,” ucapnya.

Lini bisnis syariah perseroan pun ikut mencatatkan kinerja positif. Pada Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp 185,20 miliar atau naik 37,33 persen yoy. Adapun kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp 27,55 triliun atau naik 9,93 persen yoy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement