Senin 13 Jun 2022 09:26 WIB

Anjuran Islam kepada Kaum Ibu untuk Memberikan ASI

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ibu menyusui. (Ilustrasi). Anjuran Islam kepada Kaum Ibu untuk Memberikan ASI
Foto: Republika
Ibu menyusui. (Ilustrasi). Anjuran Islam kepada Kaum Ibu untuk Memberikan ASI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam merupakan agama yang kaffah yang sangat memperhatikan segala aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali mengenai hak dan kewajiban antara anak dengan orang tua, salah satu yang diatur adalah mengenai pemberian air susu ibu (ASI). 

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 233, Allah berfirman, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh. Yakni bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. 

Baca Juga

Jika keduanya dan permusyawaratan, tidak dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,".

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Imam Rasjidi dalam buku Panduan Kehamilan Muslimah menjelaskan bahwa ayat tersebut menyebutkan bagaimana Islam menganjurkan seorang ibu untuk menyusui buah hatinya selama dua tahun penuh. Selain itu, juga ditekankan adanya kerja sama antara ibu dengan bapak dalam pemberian ASI kepada anak. 

Pemberian ASI tidak hanya dianjurkan kepada sang ibu, namun Alquran juga menganjurkan kepada kaum bapak atau suami mendukung istri dalam pemberian ASI dengan memberikan nafkah dalam bentuk makanan yang bergizi untuk menghasilkan ASI yang berkualitas. 

Namun bagaimana jika ibu mengalami kesulitan untuk menyusui bayinya? Imam menjelaskan hal tersebut salah satunya bisa disebabkan adanya kegagalan atau tidak adanya inisiasi pada ibunya, bukan ibu menyusui bayinya ketika bayi baru lahir saja. 

Inisiasi dilakukan ketika bayi lahir, yakni saat tali pusat dipotong, lalu dilap kering, dan bayi langsung diberikan kepada ibu. Sehingga dalam hal ini harus ada skin to skin contact saat bayi tidak boleh dipisahkan dari si ibu. 

Yang perlu diperhatikan juga adalah suhu ruangan yang dijaga dan sebaiknya bayi menggunakan topi karena suhu ruangan mungkin dingin atau panas. Suhu ruangan yang tepat untuk inisiasi adalah 28 derajat-29 derajat celsius. Kemudian biarkan bayi berada di dada ibu minimal 30 menit sampai bayi bisa mencari sendiri puting susu ibunya dan langsung meminum ASI dari sana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement