Ahad 12 Jun 2022 21:44 WIB

UMKM Pesisir Barat: Krui Pro Jadi Ajang Pasarkan Produk Lokal

Melalui Krui Pro, produk lokal bisa dipasarkan lebih luas karena banyak turis datang.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang peselancar yang juga peserta World Surf League (WSL) Krui Pro 2022 beraksi di atas ombak pantai Tanjung Setia di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Sabtu (11/6/2022). Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Pesisir Barat mengatakan bahwa adanya kejuaraan selancar internasional Krui Pro 2022 menjadi ajang memasarkan produk lokal milik mereka.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Seorang peselancar yang juga peserta World Surf League (WSL) Krui Pro 2022 beraksi di atas ombak pantai Tanjung Setia di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Sabtu (11/6/2022). Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Pesisir Barat mengatakan bahwa adanya kejuaraan selancar internasional Krui Pro 2022 menjadi ajang memasarkan produk lokal milik mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR BARAT -- Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Pesisir Barat mengatakan bahwa adanya kejuaraan selancar internasional Krui Pro 2022 menjadi ajang memasarkan produk lokal milik mereka.

"Selama pandemi Covid-19 masih tinggi dan ada pembatasan cukup sepi acara-acara disini, karena memang yang ramai itu karena banyak pantai," ujar salah seorang pelaku UMKM Pesisir Barat, Haryanti di Pesisir Barat, Ahad (12/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, dengan diadakannya kembali kejuaraan selancar internasional Krui Pro 2022 setelah tiga tahun ditiadakan, menjadi salah satu upaya untuk kembali memasarkan produk lokal di Pesisir Barat. "Produk lokal ini biasanya hanya dipasarkan di sekitar Krui saja, tapi kalau ada kegiatan seperti ini produk lokal bisa dipasarkan lebih luas karena banyak turis dari berbagai tempat," katanya.

Dia menjelaskan, produk lokal miliknya yang banyak dibeli oleh wisatawan adalah produk kuliner dan kerajinan tangan. "Kalau yang wisatawan luar negeri suka sekali beli souvenir yang ada Tapisnya, kalau kuliner mereka suka olahan ikan dan kue," ucapnya.

Ia melanjutkan, pada hari pertama pembukaan Krui Pro telah terjual sebanyak 50 unit produk UMKM lokal berupa kopi, keripik, dan kue tat. "Harga sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per unit untuk produk keripik, kopi, dan kue. Untuk souvenir harganya beragam," ujar dia.

Hal serupa juga dikatakan oleh pelaku UMKM asal Pesisir Barat lainnya, Satria. "Banyak wisatawan yang penasaran dengan produk lokal Pesisir Barat salah satunya kue tat, jadi selain menambah penjualan juga bisa membantu kenalkan produk kita ke luar daerah," kata Satria.

Dia mengharapkan, adanya kegiatan serupa dapat terus berkesinambungan serta menghadirkan produk lokal milik UMKM. "Keinginannya acara seperti ini dapat terus ada dan bekerjasama dengan pelaku UMKM agar produk lokal juga bisa dikenal banyak orang," tambahnya lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement