Senin 13 Jun 2022 05:35 WIB

Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah Buka 24 Jam

Museum Nabi Muhammad terletak di sebelah Masjid Nabawi di Madinah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kunjungan Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn.) Syafruddin ke Museum Sejarah Nabi Muhammad saw, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia, Selasa (4/1/2022). Dalam rangka menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam. Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah Buka 24 Jam
Foto: dok Yayasan Museum Nabi Muhammad
Kunjungan Ketua Yayasan Museum Nabi Muhammad sekaligus Ketua Dewan Pembina Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad, Komjen Pol (Purn.) Syafruddin ke Museum Sejarah Nabi Muhammad saw, di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia, Selasa (4/1/2022). Dalam rangka menerima undangan khusus dari Liga Muslim Dunia (LMD) dan Yayasan Assalam. Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah Buka 24 Jam

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Menteri Perdagangan dan Penjabat Menteri Media Arab Saudi Majid Al-Qasabi mengunjungi Pameran Internasional dan Museum Biografi Nabi dan Peradaban Islam di Madinah. Dia diberi pengarahan tentang isi museum, termasuk model teknis, atlas, dan ensiklopedia.

Al-Qasabi kagum terhadap peran museum dalam melestarikan warisan Islam dalam format dokumenter modern. Menurutnya, itu menegaskan keinginan Kerajaan untuk melayani Alquran dan Sunnah Nabi, terutama biografi Nabi. Hal tersebut juga sejalan dengan Visi Saudi 2030 dalam memperkaya keimanan bagi pengunjung Dua Masjid Suci.

Baca Juga

Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah sendiri diluncurkan pada tahun lalu di bawah pengawasan Liga Dunia Muslim. Museum ini merupakan yang pertama dari serangkaian museum Islam yang melakukan perjalanan keliling dunia di bawah payung organisasi tersebut. Terletak di sebelah Masjid Nabawi di Madinah, museum buka 24 jam sehari, dan didedikasikan untuk sejarah dunia Islam serta kehidupan Nabi.

Sebelumnya, Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman mengatakan, isi pameran dan museum mewakili warisan sejarah untuk menyebarkan pendekatan kenabian yang benar ke seluruh bagian dunia untuk menunjukkan toleransi dan moderasi Islam.

Sekjen Liga Dunia Muslim Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa menyampaikan, museum ini memperkenalkan kepada dunia kehidupan Nabi dan peradaban Islam, selain menonjolkan nilai-nilai peradaban dalam Konstitusi Madinah dan Dokumen Makkah, yang keduanya menjadi landasan. untuk persaudaraan dan koeksistensi manusia.

Baru-baru ini, Al-Issa meluncurkan pameran keliling di Maroko yang menampilkan kehidupan Nabi dan sejarah Islam. Dia mengungkapkan bahwa edisi pertama pameran akan dibuka untuk para tamu pada 25 Juli di markas Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Dunia Islam di ibu kota Maroko, Rabat, dengan dukungan penuh dari Raja Mohammed VI dari negara Afrika utara itu.

Pameran tur akan menggunakan teknologi terkini dan teknik tampilan untuk mendokumentasikan biografi Nabi dan peradaban Islam kepada pengunjung Muslim maupun non-Muslim. Pameran di Rabat akan disajikan dalam bahasa Arab, Inggris dan Prancis, dan akan memiliki 10 bagian yang menggunakan teknologi seperti pencitraan holografik, realitas virtual dan augmented, tampilan 3D interaktif, stereoskopik, dan panorama pendidikan.

https://www.arabnews.com/node/2101456/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement