Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arief Nurharyadi

Roller Coaster Mainan dan Kehidupan

Gaya Hidup | Saturday, 11 Jun 2022, 01:54 WIB

Roller Coaster Mainan dan Kehidupan.

Ketika kita ke taman bermain seperti dunia fantasi (Dufan), Jungle Land, Disneyland dan lain sebagainya maka mungkin kita pernah menaiki wahana "roller coaster", banyak orang mengantri hanya untuk mengalami "stress" yang ditandai dengan teriakan-teriakan histeri dan "menikmati"nya ketika roller coaster naik-turun padahal jika kita bandingkan dengan "stress" dikehidupan belum tentu kita dapat menikmatinya.

Jika kita kaji maka ada 3 alasan mengapa orang masih saja rela membayar dan mengantri untuk naik 'roller coaster' tersebut.

1. Ketika naik 'roller coaster' mainan kita sudah siap mengantisipasi, sehebat apapun naik dan turun roller coaster kita tahu bahwa ujung perjalanan tidak lama, berbeda dengan 'roller coaster' kehidupan sering datang tanpa kita siap mengantisipasi dan tidak tahu kapan ujung perjalanannya.

2. Dalam 'roller coaster' mainan kita "percaya" bahwa pengelola telah memasang alat dan sistem keamanan yang diandalkan meskipun ada juga yang gagal tetapi kita mempersepsikan 'roller coaster' mainan adalah aman untuk dinaiki.

Dalam 'roller coaster' kehidupan kita sering ragu dan tidak tahu akan adanya alat dan sistem pengamannya.

3. Ada perbedaan sikap, ketika naik 'roller coaster' mainan maka mindset kita memformat bahwa kita sedang bersenang-senang. Naik-turunnya 'roller coaster' yang membuat kita menjerit histeri itu bagian dari kesenangan. Sedangkan pada 'roller coaster' kehidupan lebih sering di persepsikan sebagai 'musibah ketika turun/dibawah dan kenikmatan ketika naik/diatas.

Dapatkah kita "menikmati" roller coaster kehidupan seperti menikmati roller coaster mainan ?

Roller Coaster Mainan

PERTAMA, kita mempersiapkan diri untuk melalui Up & Down nya kehidupan. Kita tahu bahwa itu semuanya bersifat sementara, kita siapkan saja untuk akhir yang menyenangkan dengan ketaatan, amal sholeh dan doa yang sangat populer untuk akhir yang husnul khatimah.

KEDUA, kita harus YAKINI bahwa Yang Maha Mengelola 'roller coaster' kehidupan ini adalah juga Yang Maha Tahu, MahaPerkasa, Maha Adil, ditangan-Nya segala kebaikan. Karenanya kita pasrahkan Up&Down kehidupan kita ke tangan-Nya untuk diberi akhir yang baik menurut Dia Yang Maha Tahu, bukan yang terbaik menurut kita atau orang lain.

KETIGA, persepsi kenikmatan, musibah dapat menjadi nikmat bila kita sabar menghadapinya dan nikmat akan tetap menjadi nikmat dan bahkan bertambah bila mensyukurinya. Bila kita dapat menaiki 'roller coaster' kehidupan seperti menaiki 'dua' kuda tunggangan seperti yang di ucapkan khalifah Umar, kuda yang naik atau turun syang mana saja yang sedang kita naiki/hadapi TIDAK masalah bagi kita.

Semoga kita dapat menikmati roller coaster mainan ataupun 'roller coaster' kehidupan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image