Jumat 10 Jun 2022 18:30 WIB

Jamaah Haji Jangan Sampai Tukar Gelang Identitas, Ini Fungsinya 

Gelang untuk jamaah haji penting untuk identitas informasi data pribadi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Gelang identitas calon jamaah haji (ilustrasi). Gelang untuk jamaah haji penting untuk identitas informasi data pribadi
Foto: Republika/Prayogi
Gelang identitas calon jamaah haji (ilustrasi). Gelang untuk jamaah haji penting untuk identitas informasi data pribadi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) membekali jamaah dan petugas haji Indonesia dengan gelang identitas sejak penyelenggaraan haji tahun 1995. Gelang identitas ini menjadi ciri khas jamaah dan petugas haji Indonesia, bahkan seiring berjalannya waktu ditiru negara-negara lain. 

"Kami mengimbau kepada seluruh jamaah agar memakai gelang identitas tersebut sejak diterima sampai kembali ke rumah domisili masing-masing di Tanah Air. Jangan hanya disimpan karena takut hilang," kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Akhmad Fauzin melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (10/6/2022). 

Baca Juga

Ia mengatakan, gelang identitas itu jangan sampai tertukar dengan siapapun, dan tidak diperbolehkan saling bertukar gelang identitas. 

Menurut Fauzin, gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting terkait jamaah. Ada enam kolom dalam gelang tersebut. Kolom pertama, berisi keterangan asal embarkasi dan tahun keberangkatan. 

 

Misalnya JKS 1443 H. Artinya, jamaah asal Embarkasi Jakarta–Bekasi yang berangkat pada tahun 1443 H. Kolom kedua berisi nomor kloter. Misal tertulis kloter 12. Kolom ketiga, memuat keterangan nomor paspor jamaah. Kolom keempat, tulisan jamaah haji Indonesia dalam bahasa Arab al hajjul Indonesiyyi. 

Kolom kelima berisi nama jamaah atau petugas sesuai nama di buku paspor. Misal, Fulan bin Fulan. Kolom terakhir berisi bendera Indonesia (merah-putih) sekaligus sebagai penanda jamaah atau petugas asal Indonesia. 

"Gelang tersebut terbukti sangat memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jamaah ketika terpisah, lupa arah jalan ke pemondokan, dan lain-lain," kata Fauzin yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag. 

Ia mengimbau jamaah haji agar memahami data dan isinya. Fauzin menambahkan, sampai dengan hari kelima pemberangkatan, sebanyak 14.757 jamaah sudah tiba di Madinah. Untuk pemberangkatan pada hari keenam, ada 8 kloter dari 5 embarkasi, dengan total 3.226 jamaah, dengan data sebagai berikut. 

  1. JKG: 1 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas 393 orang
  2. JKS:  2 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas 820 orang
  3. PDG: 1 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas 393 orang
  4. SOC: 2 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas 720 orang 
  5. SUB: 2 kloter dengan jumlah jamaah dan petugas 900 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement