Jumat 10 Jun 2022 08:56 WIB

LPEI Catat Nilai Ekspor UMKM Jawa Barat Capai 6,07 Miliar Dolar AS

LPEI berkomitmen tingkatkan kapasitas UMKM dan ciptakan eksportir baru

Mitra UMKM binaan LPEI. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan berupaya dalam mendukung peningkatan ekspor Indonesia. Berdasarkan data ekspor Indonesia pada Januari – Februari 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor yakni Provinsi Jawa Barat dengan nilai perkembangan ekspor berdasarkan provinsi asal barang terbesar senilai 6,07 miliar dolar AS.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Mitra UMKM binaan LPEI. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan berupaya dalam mendukung peningkatan ekspor Indonesia. Berdasarkan data ekspor Indonesia pada Januari – Februari 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor yakni Provinsi Jawa Barat dengan nilai perkembangan ekspor berdasarkan provinsi asal barang terbesar senilai 6,07 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank merupakan Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan berupaya dalam mendukung peningkatan ekspor Indonesia. Berdasarkan data ekspor Indonesia pada Januari – Februari 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor yakni Provinsi Jawa Barat dengan nilai perkembangan ekspor berdasarkan provinsi asal barang terbesar senilai 6,07 miliar dolar AS.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R Gerald S. Grisanto mengatakan LPEI berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas usaha UMKM dan mendorong terciptanya eksportir baru dalam rangka meningkatkan ekspor di Provinsi Jawa Barat. 

“Hal ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect, sehingga dengan mengembangkan kapasitas UMKM berorientasi ekspor juga akan meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/6/2022).

Pertengahan 2021, LPEI telah berhasil meluncurkan Program Desa Devisa Kopi Subang di Jawa Barat yang bekerja sama dengan koperasi dan pemerintah daerah setempat. Program Desa Devisa yang berlokasi di Kabupaten Subang berfokus pada komoditas kopi dengan memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas para petani kopi Subang.

Selain sinergi dalam Program Desa Devisa, komitmen LPEI untuk mengembangkan UMKM Berorientasi Ekspor Jawa Barat terus ditingkatkan. Kali ini, LPEI berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) memberikan capacity building kepada para pelaku UMKM berorientasi ekspor sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM khusus di wilayah Jawa Barat.

“Kolaborasi dan kerja sama antara LPEI dengan Disperindag Jabar meliputi Pelatihan Ekspor atau Coaching Program for New Exporter (CPNE), Business Matching, Program Desa Devisa, Sosialisasi Produk LPEI dan Pembahasan Isu-Isu Perdagangan Luar Negeri," ucapnya.

Kegiatan pelatihan ekspor atau CPNE berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak 8 Juni dan berakhir 10 Juni 2022 ini berlokasi di Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh seratus UMKM berorientasi ekspor yang berasal dari wilayah Jawa Barat dengan berbagai variasi produk seperti aneka kerajinan, busana, makanan olahan, kopi, dan produk lainnya. Adapun beragam materi pelatihan disampaikan oleh para praktisi ekspor yang telah berpengalaman dibidangnya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan para peserta tentang seluk beluk bisnis ekspor.

“Pelatihan ekspor atau CPNE diselenggarakan dengan materi-materi yang dibutuhkan para calon eksportir dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai pengenalan bisnis ekspor, desain produk ekspor, manajemen ekspor dan harga ekspor, strategi internet marketing, pembayaran serta pameran internasional,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement