Kamis 09 Jun 2022 23:21 WIB

Psikolog: Harganas Momentum Pengingat Pentingnya Peran Keluarga

Keluarga tempat pertama untuk anak mempersiapkan bekal masa depan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Keluarga (ilustrasi). Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni merupakan momentum untuk mengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam tumbuh kembang anak.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Keluarga (ilustrasi). Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni merupakan momentum untuk mengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam tumbuh kembang anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni merupakan momentum untuk mengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam tumbuh kembang anak.

"Harganas bisa menjadi momentum pengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam proses bertumbuh dan berkembang seorang anak," kata Vera ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal seorang anak sejak ia lahir. Selain itu, keluarga juga tempat pertama untuk anak mempersiapkan bekal yang dia perlukan untuk kehidupannya kelak.

"Di dalam keluarga, anak akan belajar berinteraksi, belajar menjadi mandiri dan juga akan memperoleh resiliensi atau karakter ketangguhan serta banyak hal yang lainnya," katanya.

Vera juga menambahkan, Harganas menjadi pengingat bagi orang tua untuk terus mengembangkan dirinya, untuk menjadi bekal dalam menciptakan keluarga yang dibutuhkan oleh anak. "Harganas juga bisa menjadi momentum mengoptimalkan pola asuh. Meskipun sebetulnya pola asuh harus selalu dioptimalkan setiap saat ada kesempatan bagi orang tua untuk belajar hal baru tentang pengasuhan anak," kata Vera.

Sementara itu, terkait pola asuh, dia juga mengatakan bahwa orang tua perlu mengenali tahap perkembangan anak sesuai usianya. "Kenali stimulasi apa yang dibutuhkan anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Ciptakan keluarga menjadi tempat yang selalu mencintai dan menerima anak apa adanya. Dengan demikian, akan mendukung upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak," kata dia.

Dia juga menambahkan bahwa orang tua perlu mengenali kebutuhan anak, sesuai dengan tahap perkembangannya dan bersikap peka dalam memberikan respons pada saat anak membutuhkannya. "Yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana menciptakan keluarga yang harmonis serta jangan membandingkan anak. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah orang tua perlu menghindari bertengkar di depan anak," kata Vera.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement