Jumat 10 Jun 2022 01:03 WIB

Kenali Risiko Gunakan Pelumas Palsu

Pelumas palsu bisa dihindari dengan memeriksa QR Code pada kemasan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, peredaran pelumas palsu masih terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Kondisi ini pun menjadi perhatian PT Pertamina Lubricants (PTPL) sehingga perusahaan pelumas plat merah itu pun terus memberikan edukasi soal resiko penggunaan pelumas palsu.

Technical Specialist PTPL, Nurudin mengatakan kerugian dengan adanya pelumas palsu bukan hanya dirasakan oleh konsumen, namun juga negara dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga

“Secara jangka pendek, penggunaan pelumas palsu dapat menurunkan performa mesin karena efek pelumasan komponen mesin yang kurang baik. Secara jangka panjang, penggunaan pelumas palsu akan membuat mesin tidak reliabel, umur mesin tidak dapat mencapai ekspektasi sesuai umur desainnya dan pada saat jadwal maintenance mungkin lebih banyak parts yang harus diganti," kata Nurudin dalam keterangan pers, Kamis (9/6/2022).

Menurutnya, pada beberapa kasus pelumas palsu tanpa additive detergent atau dispersant untuk mesin diesel, maka hal itu dapat langsung merusak mesin. Misalnya juga pada kasus pelumas industri dengan requirement yang spesifik, seperti pelumas compressor industry, penggunaan pelumas palsu juga bisa langsung merusak system lubrication compressor.

Oleh karena itu, masyarakat perlu melakukan sejumlah tahapan agar bisa terhindar dari pelumas palsu. Menurutnya, pelumas palsu bisa dihindari dengan memeriksa QR Code pada kemasan dan memeriksa hologram pada tutup botol.

Selain itu, konsumen Pertamina Lubricants juga bisa memastikan keaslian dengan memperhatikan botol yang menerapkan teknologi triple layer. Dengan teknologi itu, maka saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan bagian luar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement