Kamis 09 Jun 2022 20:04 WIB

PM Israel Kunjungi Uni Emirat Arab

Kunjungan Bennett ke Abu Dhabi merupakan pemenuhan undangan Sheikh Mohammed.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA)
Foto: AP/Abir Sultan/Pool European Pressphoto Agenc
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (9/6/2022). Dia bakal melakukan pertemuan dengan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.

Menurut keterangan yang dirilis pemerintah Israel, kunjungan Bennett ke Abu Dhabi merupakan pemenuhan undangan Sheikh Mohammed. "Hari ini, bersama-sama, kami akan membawa ikatan khusus yang telah terjalin antara negara kami ke tingkat berikutnya, untuk pertumbuhan dan keamanan kedua bangsa kami," ucap Bennett dalam keterangan tersebut, dikutip Anadolu Agency.

Kunjungan Bennett ke UEA terjadi di tengah isu kesediaan Arab Saudi mengikuti jejak Abu Dhabi melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel. Wall Street Journal, dalam laporannya pada Senin (6/6/2022) dengan mengutip beberapa pejabat Israel dan Saudi mengatakan, saat ini kedua negara tidak lagi membahas “jika normalisasi terjadi”, melainkan kapan mereka secara terbuka meningkatkan hubungan mereka. Salah seorang sumber mengungkapkan, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantu menengahi kesepakatan agar pesawat komersial Israel dapat memperluas akses ke wilayah udara Saudi. Sementara Saudi ingin menguasai dua pulau strategis di Laut Merah.

Saudi telah berulang kali menegaskan, mereka tidak akan melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel sebelum Palestina memperoleh kemerdekaan. Namun pejabat Saudi menjelaskan kepada Wall Street Journal bahwa dukungan untuk Palestina tidak lagi merupakan kesimpulan yang sudah pasti. Sebab banyak kalangan pemuda di Saudi kecewa dengan Otoritas Palestina. Selain itu, ada kebencian Saudi atas dukungan Iran terhadap kelompok teror Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

“Jika Hamas membangun hubungan dengan Iran untuk melindungi diri mereka sendiri, lalu mengapa kita tidak menjalin hubungan dengan Israel melawan Iran untuk melindungi diri kita sendiri?” kata seorang pejabat Saudi dalam laporan Wall Street Journal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement