Kamis 09 Jun 2022 18:00 WIB

Penghina Nabi Muhammad Makin Bermasalah, Polisi India Ajukan Pengaduan

Alasan pengajuan pengaduan karena menghasut yang berakibat memecah belah.

 Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Ahmedabad, India, Rabu, 8 Juni 2022. Setidaknya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, dan Pakistan serta Afghanistan juga bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Penghina Nabi Muhammad Makin Bermasalah, Polisi India Ajukan Pengaduan
Foto: AP/Ajit Solanki
Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Ahmedabad, India, Rabu, 8 Juni 2022. Setidaknya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, dan Pakistan serta Afghanistan juga bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Penghina Nabi Muhammad Makin Bermasalah, Polisi India Ajukan Pengaduan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi di New Delhi, India mengatakan telah mengajukan pengaduan terhadap seorang juru bicara nonaktif partai berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata Party (BJP), Nupur Sharma, Kamis (9/6/2022).

Alasan pengajuan pengaduan karena menghasut orang-orang yang berakibat memecah belah di media sosial. Pengaduan itu dilakukan beberapa hari setelah pernyataan jubir itu tentang Nabi Muhammad menyebabkan reaksi keras diplomatik.

Baca Juga

Banyak negara mayoritas Muslim mengutuk India setelah Sharma mengomentari kehidupan pribadi Nabi Muhammad SAW selama debat TV panas baru-baru ini yang dianggap menghina Muslim. Seruan itu berkembang untuk memboikot produk India di negara-negara Teluk. BJP telah menangguhkan Sharma dan meminta juru bicaranya itu bersuara lebih bertanggung jawab di depan umum.

Polisi Delhi mengatakan telah mendaftarkan dua pengaduan awal-yang dikenal sebagai laporan informasi pertama-berdasarkan analisis media sosial terhadap mereka yang mencoba mengganggu ketenangan publik dan menghasut orang yang berakibat memecah belah. "Satu pengaduan berkaitan dengan Nupur Sharma dan yang lain pengaduan terhadap beberapa entitas media sosial," kata departemen kepolisian itu di Twitter tanpa merinci unggahan apa yang memicu keluhan dan entitas apa.

"Saat pemberitahuan dikirim ke perantara media sosial untuk rincian orang-orang di balik akun/entitas ini, #DelhiPolice mengimbau semua orang berhenti mengunggah apa pun yang dapat mengganggu keharmonisan sosial dan komunal," kata polisi.

Di India, pengajuan pengaduan adalah proses pertama dalam penyelidikan polisi dan biasanya diikuti dengan interogasi terhadap terdakwa. Sharma tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim melalui pesan langsung Twitter. 

Reuters tidak dapat menemukan nomor telepon atau alamat emailnya. Seorang juru bicara BJP tidak menjawab teleponnya.

Sharma mengatakan di Twitter pada Ahad lalu komentarnya tentang Nabi Muhammad sebagai tanggapan atas penghinaan dan perendahan kehormatan yang terus-menerus terhadap dewa Hindu selama debat TV. Dia telah mencabut pernyataannya.

Banyak stasiun TV India secara teratur menyelenggarakan debat tentang isu-isu komunal di mana pembicara Muslim dan Hindu saling berteriak. Sebuah partai politik dan agama di Pakistan, Jamaat-e-Islami, telah menyerukan pawai protes di Islamabad ke Kedutaan India pada Kamis menentang pernyataan Sharma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement