Kamis 09 Jun 2022 16:21 WIB

Imbas Wabah PMK Jelang Pelaksanaan Idul Adha

Jumlah pasokan hewan qurban menjelang Idul Adha 1443 H menurun..

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Untuk harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta. Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima serta menunjukan bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Untuk harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta. Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima serta menunjukan bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Untuk harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta. Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima serta menunjukan bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Untuk harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta. Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima serta menunjukan bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Untuk harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta. Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima serta menunjukan bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022). Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Untuk harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta. Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima serta menunjukan bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Penjual hewan qurban mengecek kesehatan hewan di lapak penjualan hewan qurban di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Cipinang Besar, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022).

Menurut pedagang hewan kurban, jumlah pasokan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 H mengalami penurunan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penurunan tersebut berimbas pada kenaikan harga sebesar 15 sampai 20 persen. Harga satu ekor sapi sebelumnya kisaran Rp 14 juta, namun kini menembus harga Rp 15,8 juta.

Sebagai antisipasi wabah PMK, pedagang hewan kurban mengirimkan pasokan hewan dari daerah yang tidak terkena wabah PMK seperti Bali, Kupang, dan Bima disertai bukti surat keterangan kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement