Kamis 09 Jun 2022 13:20 WIB

Pemprov Jabar Dorong Inovasi Produk Pangan Lokal

Konten produk penganan lokal mesti diperkuat untuk memaksimalkan potensi lokal.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas (megabiodiversity) kedua terbesar di dunia setelah Brasil.
Foto: istimewa
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas (megabiodiversity) kedua terbesar di dunia setelah Brasil.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas (megabiodiversity) kedua terbesar di dunia setelah Brasil. Hal ini, menjadi alasan utama mengapa biodiversitas atau keanekaragaman hayati Indonesia, termasuk Jawa Barat, menjadi aset yang perlu terus digali demi kesejahteraan.

Setiawan mengatakan, salah satunya, melalui inovasi dalam pengelolaan bahan pangan yang juga berasal dari tanaman pangan. Hal itu juga, menjadi  bagian dari keanekaragaman hayati. Maka, konten produk penganan lokal mesti diperkuat untuk memaksimalkan potensi lokal.

Baca Juga

"Oleh karena itu festival ini adalah untuk menggali potensi lokal. Lalu kita harus bisa berinovasi karena gempuran produk makanan dan minuman asing yang masuk ke Indonesia amat sangat banyak," ujar Setiawan saat membuka Bandung International Food & Hospitality Expo (BIFHEX) 2022 di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung, Rabu (8/6/2022) petang.

Setiawan mengatakan, inovasi merupakan kata kunci yang harus terus dikembangkan. Adapun berbagai inovasi perlu terus digali tidak hanya terhadap jenis makanan atau minumannya  sebagai prodak utama, tetapi juga pada kemasan hingga pemasarannya."Jangan sampai produk kita kalah dalam negeri sendiri," kata Setiawan. "Semoga BIFHEX menjadi salah satu langkah memajukan ekonomi Jabar," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement