Kamis 09 Jun 2022 11:29 WIB

Zelenskyy Bertemu Filantropis AS Bahas Bantuan Rekonstruksi Ukraina

Sebelumnya Bank Dunia menyetujui bantuan finansial ke Ukraina 1,49 miliar dolar AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan filantropis Amerika Serikat (AS) Howard Buffett, yang merupakan putra miliarder Warren Buffett, pada Rabu (8/6/2022) di Kiev.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan filantropis Amerika Serikat (AS) Howard Buffett, yang merupakan putra miliarder Warren Buffett, pada Rabu (8/6/2022) di Kiev.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan filantropis Amerika Serikat (AS) Howard Buffett, yang merupakan putra miliarder Warren Buffett, pada Rabu (8/6/2022) di Kiev. Pertemuan tersebut membahas upaya untuk memberikan bantuan terkait rekonstruksi Ukraina.

“Kami membahas bantuan yang akan berharga bagi negara kami. Saya menawarinya kesempatan untuk bergabung dengan proyek pemulihan sistem irigasi di wilayah Odesa, mendukung orang-orang kami, (dan) pembersihan ranjau,” kata Zelenskyy.

Baca Juga

Buffett adalah direktur Berkshire Hathaway Inc, dan CEO dari Howard G Buffett Foundation. Ini adalah salah satu yayasan amal swasta terbesar di Amerika Serikat.

Yayasan tersebut memiliki aset sebesar 529 juta dolar AS pada akhir 2020. Prioritas yayasan tersebut adalah membantu mengatasi ketahanan pangan global, mitigasi konflik, dan keselamatan publik. 

Sebelumnya Bank Dunia menyetujui bantuan finansial ke Ukraina senilai 1,49 miliar dolar AS. Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal mengatakan, dana itu untuk membantu membayar gaji pekerja sosial dan pegawai negeri."Dana akan digunakan untuk membayar gaji pekerja sosial dan pegawai negeri. Pemulihan dan kemenangan akan menjadi kemenangan demokrasi dan seluruh peradaban dunia," ujar Shmygal.

Sebelumnya dilaporkan Norwegia kirim 22 senjata jarak jauh jenis meriam atau howitzers ke Ukraina. Pada Selasa (7/6/2022) Kementerian Pertahanan Norwegia mengatakan mereka juga mengirimkan suku cadang, amunisi dan perangkat lainnya.

"Pemerintah Norwegia menunda pengumuman donasi ke publik untuk alasan keamanan, donasi di masa depan mungkin tidak akan diumumkan atau dikomentari," kata kementerian dalam pernyataannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement