Rabu 08 Jun 2022 20:51 WIB

Hampir 12 Juta Siswa di China Ikuti Ujian Nasional

Ujian ini sebagai prasyarat masuk perguruan tinggi.

Seorang polisi yang mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran virus corona meminta kerabatnya untuk mundur ketika para siswa memasuki sekolah untuk ujian masuk perguruan tinggi nasional China, yang dikenal sebagai gaokao, di Beijing, Senin, 7 Juni 2021.
Foto: AP/Andy Wong
Seorang polisi yang mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran virus corona meminta kerabatnya untuk mundur ketika para siswa memasuki sekolah untuk ujian masuk perguruan tinggi nasional China, yang dikenal sebagai gaokao, di Beijing, Senin, 7 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 11,93 juta siswa sekolah menengah atas di China mengikuti ujian nasional atau gaokao tahun ini. Ujian ini sebagai prasyarat masuk perguruan tinggi.

Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah peserta gaokao tahun ini bertambah 1,15 juta, demikian data Kementerian Pendidikan China (MoE). Gaokao digelar secara nasional di China mulai Selasa (7/6/2022), kecuali di Shanghai.

Baca Juga

Ujian di Shanghai ditunda bulan depan karena para siswa dan pengelola pendidikan di kota terkaya itu butuh persiapan setelah lockdown selama hampir tiga bulan. Otoritas pendidikan setempat telah mengerahkan satu juta pengawas dan panitia serta 330.000 unit ruang ujian.

Di Beijing yang baru dicabut status lockdown parsial pada 29 Mei lalu terdapat sekitar 50.000 pelajar yang mengikuti gaokao pada Selasa hingga Jumat (10/6/2022). Para peserta gaokao yang tinggal di area lockdown melakukan ujian di ruangan tersendiri.

"Mereka yang berada di kawasan terkontrol itu akan berbagi ruang dengan jarak dua meter antarpeserta," demikian juru bicara Komisi Pendidikan Kota Beijing, Li Yi, kepada pers.

Beijing, Shanghai, dan Guangdong dikenal sebagai kota penelitian di bidang ekonomi dan teknologi canggih. Namun saat ini semakin banyak calon mahasiswa yang memilih perguruan tinggi dan universitas di kota-kota lain yang menunjukkan perkembangan signifikan.

MoE mencatat dalam sepuluh tahun terakhir, beberapa universitas komprehensif telah menurun popularitasnya, sedangkan universitas sains dan teknologi serta universitas pendidikan justru meningkat. Kecerdasan buatan (AI) menjadi jurusan yang paling banyak dicari, diikuti teknik mesin, teknik elektro dan otomatisasi, dan teknologi data bandang(big data). Jurusan AI memiliki popularitas yang tertinggi di China selama tiga tahun berturut-turut. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement