Rabu 08 Jun 2022 20:15 WIB

Resmikan Masjid At-Taufiq, Jokowi Kenang Jasa Taufiq Kiemas

Masjid At-Taufiq terletak di seberang kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Foto almarhum Ketua MPR Taufiq Kiemas di rumah Jl Teuku Umar no 27 Jakarta Pusat. Pada Rabu (8/6/2022), Presiden Joko Widodo meresmikan masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Antara/Reno Esnir
Foto almarhum Ketua MPR Taufiq Kiemas di rumah Jl Teuku Umar no 27 Jakarta Pusat. Pada Rabu (8/6/2022), Presiden Joko Widodo meresmikan masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan masjid At-Taufiq PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022). Masjid ini dibangun untuk mengenang almarhum Taufiq Kiemas.

“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, pada sore hari ini saya resmikan masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Baca Juga

Jokowi mengatakan, kehadirannya ini juga untuk mengenang jasa almarhum Taufiq Kiemas yang berperan besar dalam sejarah perpolitikan di Indonesia. Menurut dia, Taufiq Kiemas merupakan sosok nasional relijius yang tumbuh dari keluarga yang taat beragama sekaligus dengan nasionalisme yang kokoh.

“Pak Taufiq Kiemas adalah politisi dengan jejaring pergaulan yang sangat luas, komunikator yang baik, pemersatu dan mampu merangkul perbedaan-perbedaan yang ada,” kata dia.

 

Selain itu, Taufiq Kiemas juga dikenal sebagai bapak empat pilar atas kegigihannya membumikan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan bhinneka tunggal ika. Jokowi menyebut, almarhum juga dikenal sebagai pejuang kemanusiaan atas kepedulian sosial yang tinggi dalam dunia pendidikan dan kesukarelawanan.

Jokowi pun berharap masjid ini dapat mengemban dua peran sentral. Pertama yakni berperan sebagai tempat peribadatan bagi umat Muslim. Dan kedua yakni menjadi pusat untuk memperkokoh peradaban Indonesia modern, peradaban yang tidak mempertentangkan Islam dan Pancasila.

“Justru memperkokoh keselarasan antara Pancasila dengan Islam, Pancasila dengan agama, memperkokoh keselarasan antara empat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan bhinneka tunggal ika dengan Islam dengan agama,” ujarnya.

Peradaban Indonesia ini, kata dia, merupakan peradaban yang membawa kemajuan bagi Indonesia serta menjadikan rakyat sejahtera, makmur, dan bermartabat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement