Rabu 08 Jun 2022 08:08 WIB

Al Washliyah Gelar Rakernas Bahas Transformasi dan Kolaborasi

Tujuan Rakernas ini implementasi dari kerja-kerja yang diputuskan di Muktamar.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Logo Al Washliyah
Foto: Istimewa
Logo Al Washliyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah (Al Washliyah) akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Ancol, Jakarta, pada 10-12 Juni 2022. Rakernas tahun ini akan mengusung tema  "Transformasi dan Kolaborasi Organisasi Menuju Al Washliyah Maju dan Modern."

Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis, mengatakan, rakernas digelar untuk mengimplementasikan program yang disahkan di muktamar. Maka akan dibahas program untuk satu tahun ke depan dalam rakernas, kemudian tahun depan dievaluasi lagi.

Baca Juga

"Sehingga periode lima tahun ini ada target yang harus kita penuhi, kalau tidak bisa kita penuhi maka kita mendapatkan evaluasi, kita perbaiki lagi," kata Kiai Masyhuril kepada Republika di Kantor Pengurus Besar Al Washliyah, Selasa (7/6/2022).

Ia mengatakan, salah satu tujuan rakernas ini implementasi dari kerja-kerja yang diputuskan di muktamar. Seluruh pengurus wilayah Al Washliyah diundang supaya program-program yang ada bisa disalurkan ke wilayah-wilayah. Selanjutnya pengurus wilayah akan menyampaikan ke pengurus daerah. Sehingga nantinya bisa dilakukan pengayaan dari atas sesuai dengan kondisi di wilayah dan daerah masing-masing.

Kiai Masyhuril menyampaikan, tema yang diangkat dalam Rakernas ini adalah tema yang sesuai visi Al Washliyah. Yakni transformasi dan kolaborasi organisasi menuju Al Washliyah maju dan modern.

Ia menerangkan, ada dua kata dalam tema ini, yakni transformasi dan kolaborasi. Kolaborasi diperlukan karena hari ini tidak satupun bisa berbuat tanpa ada kolaborasi.

"Maka itu tadi kami juga melakukan silaturahmi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ingin hubungan antar ormas Islam ini atau masyarakat umat Islam ini bersatu, kita memang sudah bersatu tapi masyarakat masih melihat atau masih ada pandangan di masyarakat seolah-olah kita tidak bersatu," ujarnya.

Kiai Masyhuril mengatakan, mungkin masyarakat melihat waktu Idul Fitri saja berbeda-beda. Padahal harus dibedakan pemahaman terhadap suatu hukum dengan hubungan ukhuwah yang tidak boleh putus.

Ia menambahkan, Al Washliyah kalau diartikan silaturahim yang tidak terputus. Maka selama ini Al Washliyah sudah melakukan kerja-kerja, maka penguatan dari kerja-kerja itu yang menjadi tugas pengurus sekarang.

"Jadi ke depan kita akan memberikan yang namanya konsolidasi organisasi, yang kemudian adalah bagaimana menguatkan potensi aset kita yang ada, maka di dalam Rakernas akan membicarakan wakaf, kita juga akan memperkaya potensi zakat, infak dan sedekah," jelas Kiai Masyhuril.

Di samping itu, ia menjelaskan, Al Washliyah sudah punya Bank Perkreditan Rakyat Syariah Al Washliyah. Akan dibicarakan bagaimana menjadikan bank ini sebagai soko guru atau penegak ekonomi umat.

Dalam Rakernas juga akan dibahas terkait kaderisasi. Kaderisasi dalam arti peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki sekarang, yakni sumber daya insan Al Washliyah.

"Ini tujuan-tujuan yang ingin kita dapatkan dalam Rakernas ini sehingga dengan demikian ini bisa diterjemahkan secara khusus oleh masing-masing pimpinan atau pengurus di tempat masing-masing," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Al Washliyah, KH Amran Arifin, menambahkan, rakernas akan dibuka wakil presiden di Istana Wapres pada Jumat (10/6/2022) pukul 09.30 WIB. Rakernas akan berlangsung pada 10,11,dan 12 Juni 2022 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.

"Rakernas ini akan dihadiri 32 pimpinan wilayah provinsi, dihadiri ketua dan sekretaris pengurus wilayah Al Washliyah," jelas KH Amran.

Ia menjelaskan, Al Washliyah sudah mempunyai 32 pimpinan wilayah di tingkat provinsi dan 216 pimpinan daerah di tingkat kabupaten dan kota. Serta memiliki lima pengurus perwakilan luar negeri, yakni di Inggris, Mesir, Jerman, Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia. Mereka sudah menyatakan siap hadir dalam rakernas.

"Rakernas ini akan dihadiri juga beberapa menteri, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sofyan Djalil, Erick Thohir, Sufmi Dasco Ahmad, menteri agama, termasuk Gubernur DKI dan Ketua NU serta Ketua Muhammadiyah dan Sekjen MUI," kata  KH Amran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement