Rabu 08 Jun 2022 00:24 WIB

 Pemkab Mojokerto Prioritaskan Vaksin PMK untuk Sapi Perah, Ini Alasannya

Ada alasan khusus mengapa sapi perah diprioritaskan mendapat vaksin PMK

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ada alasan khusus mengapa sapi perah diprioritaskan mendapat vaksin PMK. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Seno
Ada alasan khusus mengapa sapi perah diprioritaskan mendapat vaksin PMK. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur memprioritaskan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi perah di wilayah kabupaten setempat. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam keterangan pers di Mojokerto pada Selasa (7/6/2022) mengatakan vaksinasi pada hewan ternak dimulai 10 Juni 2022.

"Karena vaksinnya terbatas jadi diutamakan sapi perah dulu karena pada sapi perah putingnya itu keluar vesikelnya ini yang bahaya. Jadi kalau untuk sapi perah tidak hanya mulut dan kuku, ternyata putingnya juga melepuh-melepuh ini akan mencemari susu yang dikeluarkan," katanya di sela rapat penanganan masalah PMK di Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga

Ikfina juga menjelaskan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pertanian dalam menanggulangi wabah PMK akan melaksanakan vaksinasi pada hewan ternak mulai 10 Juni 2022. "Nanti sudah disiapkan sudah akan mulai vaksin tanggal 10 Juni. Maka nanti segera dilakukan pendataan jadwal vaksin apa yang dibutuhkan, pengamanan seperti apa, itu nanti harus jelas dikoordinasikan titik-titiknya di mana saja, sehingga nanti teman-teman dari Polres, TNI, maupun dari Kejaksaan Negeri tahu," ujarnya.

Dalam menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar rapat koordinasi gugus tugas penanganan wabah PMK pada hewan ternak di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Mojokerto. Dalam arahannya, Bupati Ikfina menekankan saat ini dalam menanggulangi wabah PMK hewan ternak di Kabupaten Mojokerto salah satu cara yang dapat meminimalkan penyebaran wabah PMK saat ini dengan melakukan vaksinasi pada hewan ternak.

"Pemerintah juga ngebut bagaimana vaksin ini segera bisa dilaksanakan, dibuat, dan didistribusikan. Kami tidak bisa mendatangkan vaksin dari luar, tidak sama dengan Covid-19. Kalau yang ini ada tujuh stereotip. Jadi vaksin itu diambil dari virus yang memang beredar di Jawa Timur sehingga nanti benar-benar cocok," ucapnya.

Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan Kejari untuk meminta dukungan terkait penutupan pasar hewan sampai proses vaksinasi hewan ternak di wilayah Kabupaten Mojokerto selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement