Selasa 07 Jun 2022 20:07 WIB

Lima KK Mengungsi Akibat Banjir di Cianjur

Dua rumah di antaranya rusak berat dan nyaris roboh diterjang arus banjir.

Korban longsor dan banjir di Kabupaten Cianjur (ilustrasi)
Foto: DMC DD
Korban longsor dan banjir di Kabupaten Cianjur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sedikitnya lima kepala keluarga terdiri dari 10 jiwa di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengungsi karena rumah mereka rusak akibat terendam banjir. Dua rumah di antaranya rusak berat dan nyaris roboh diterjang arus banjir.

Kepala Desa Nagrak, Hendi Saepul Maladi di Cianjur, Selasa, mengatakan banjir bandang yang melanda wilayahnya Senin (6/6/2022) malam, berdampak terhadap ratusan rumah lainnya di lima kampung di Desa Nagrak. Seperti Sudi, Wargaluyu, Pasirhayam, Warungkiara dan Nangeleng. "Untuk rumah yang terdampak banjir setelah hujan turun deras, tidak terlalu parah hanya air mengenangi rumah setinggi 10 centimeter. Namun banjir terparah di Kampung Sudi puluhan rumah terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa dan puluhan kepala keluarga mengungsi," katanya.

Baca Juga

Air bah yang datang secara tiba-tiba akibat pendangkalan sungai dan bendungan itu, membuat warga terus waspada. Karena setiap sore sejak beberapa hari terakhir hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam. Sehingga rawan terjadi banjir susulan.

"Kami berharap ada bantuan pengerukan dasar sungai atau bendungan yang mengalami pendangkalan karena saat curah hujan tinggi rawan kembali terjadi banjir susulan. Untuk warga yang mengungsi sudah mendapatkan bantuan dari dinas terkait melalui BPBD Cianjur," katanya.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, pihaknya telah mengirim petugas untuk melakukan pendataan dampak banjir yang melanda lima kampung di Kecamatan Nagrak. Tercatat seratusan lebih rumah warga terendam banjir, sepuluh rumah rusak berat dan dua di antaranya nyaris terbawa arus.

"Untuk rumah yang terdampak sangat parah hanya 10 unit, sehingga lima kepala keluarga mengungsi untuk sementara sambil menunggu bantuan. Tidak hanya perkampungan, banjir juga merusak 15 hektar sawah yang siap panen. Untuk mereka yang mengungsi sudah mendapat bantuan dari pemerintah," katanya.

Pihaknya menaksir kerugian akibat banjir yang melanda Desa Nagrak lebih dari Rp 300 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Kami juga masih mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga bencana karena curah hujan masih tinggi," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement