Selasa 07 Jun 2022 17:04 WIB

PSU Siap Melantai di Bursa Efek Tahun Depan

Pangansari melayani dukungan makanan, logistik, ritel dan manajemen

Rep: Agung P Vazza/ Red: Budi Raharjo
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pangansari Utama (PSU), Senin (6/6), di Jakarta.
Foto: PT Pangansari Utama
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pangansari Utama (PSU), Senin (6/6), di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran emiten pangan di lantai pasar modal Indonesia bakal bertambah. PT Pangansari Utama (PSU) berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun depan. Seluruh persyaratan go public sudah terpenuhi, tinggal melakukan tahapan-tahapan selanjutnya.

Penegasan terkait rencana tersebut disampaikan Presiden Direktur PSU, Maghfur Lasah. "Kami sudah siap untuk melakukan IPO tahun depan sebagai bukti Pangansari itu memiliki kinerja bagus, secara bisnis maupun keuangan," ujar Maghfur usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PSU, Senin (6/6/2022), di Jakarta.

Maghfur juga menjelaskan melalui IPO maka modal bisnis Pangansari akan berubah, tidak lagi dimiliki korporat, tapi dapat juga dimiliki masyarakat. Sejalan dengan itu, langkah melantai ke bursa efek sekaligus menjadi strategi PSU untuk go internasional. Ini mengingat PSU merupakan bagian dari industri yang memproduksi pangan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Ditambahkannya, PSU memanfaatkan momentum ini untuk menguatkan komitmen menjaga kualitas sebagai pelaku utama di indusri makanan sehat. Pangansari melayani dukungan makanan, logistik, ritel dan manajemen, serta distribusi makanan industri di Indonesia.

Langkah go public, ditegaskan Mohammad Mirdal Akib, CEO Media Group yang menaungi PSU, diharapkan mampu melibatkan publik terkait upaya transparansi PSU.  Mirdal pun memaparkan PSU bakal terus beradaptasi sesuai perkembangan yang terjadi pasca pandemi Covid-19, dengan memperhatikan aspek-aspek yang terdisrupsi. Terkait itu, PSU sudah pula menerapkan strategi baru seperti internet kitchen untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi karena terdisrupsi.

PSU, ditegaskannya, sudah pula mengantisipasi pengelolaan industri makanan terkait risiko krisis pangan. Seluruh rencana bisnis disesuai dengan seluruh perkembangan yang terjadi, termasuk risiko-risiko tersebut. "PSU akan berupaya keras untuk memberi kontribusi maksimal, bukan cuma pada client, pemegang saham, dan juga negara, tapi juga bagi seluruh shareholders," tandas Mirdal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement