Selasa 07 Jun 2022 15:46 WIB

Cerita Kepala KUA Kemalang Nikahkan Kakek Berusia 93 Tahun

Rumpyuh Tarno Sukarto (93 tahun) dan Sulami (71 tahun) jadi pasangan pengantin tertua

Rumpyuh Tarno Sukarto (93 tahun) dan Sulami (71 tahun), asal Dukuh Pancasan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten menjadi pasangan pengantin tertua yang melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kemalang.
Foto: Bimas Islam Kemenag
Rumpyuh Tarno Sukarto (93 tahun) dan Sulami (71 tahun), asal Dukuh Pancasan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten menjadi pasangan pengantin tertua yang melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kemalang.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Rumpyuh Tarno Sukarto (93 tahun) dan Sulami (71 tahun), asal Dukuh Pancasan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten menjadi pasangan pengantin tertua yang melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kemalang selama ini. Kepala KUA Kemalang, Sugiyanto, mengaku sempat tak percaya umur mereka ketika pertama menerima berkas pendaftaran pernikahan pada akhir Mei lalu.

“Saya lihat berkas mempelai pria, ternyata setelah diperiksa kelahiran 1929. Saya awalnya mengira hanya salah input. Kemudian saya cek lagi, ternyata di KTP memang benar kelahiran tahun 1929,” kata Sugiyanto dalam keterangan persnya, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga

Layaknya pasangan calon pengantian lainnya, Sugiyanto menjelaskan, setelah mendaftar, mereka sempat memvalidasi berkas serta mengecek kesehatan ke puskesmas. Setelah berkas persyaratan lengkap dan valid, akad nikah dilangsungkan Jumat (27/5/2022) pagi.

Sugiyanto mengungkapkan keinginannya untuk bisa berkomunikasi lebih dalam dengan Tarno-Sulami. Hanya saja, lantaran sudah ditunggu pasangan calon pengantin berikutnya yang bakal melangsungkan akad nikah, keinginan itu diurungkan. “Situasi saat itu tak memungkinkan,” katanya.

Sugiyanto salut dengan kondisi kesehatan pasangan itu yang masih bugar, terutama Mbah Tarno. Pada usia yang hampir menyentuh satu abad, Tarno masih bisa berjalan dengan tegap, lancar berbicara, serta pendengarannya masih bagus.

“Meski bukan pernikahan yang pertama, saya kagum dengan semangat Tarno dan Sulami menjadi pasangan suami istri yang sah secara agama dan negara, meski usia mereka hampir seabad. Saya sampaikan saat itu turut bergembira dan salut di usia segitu masih sehat dan bugar,” tuturnya.

Tarno pun tak kesulitan ketika melafalkan ijab kabul di depan penghulu dan para saksi. Tarno tak perlu mengulangi lafal ijab kabul untuk menjadikan pernikahannya dengan Sulami sah. “Sekali saya tuntun, begitu menirukan lancar. Kalimat yang diucapkan tidak ada yang berbeda,” kata Sugiyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement