Selasa 07 Jun 2022 12:38 WIB

Dana Pensiun Kanada Investasikan Rp 72,3 Triliun di Pelabuhan DP World Dubai

Pelabuhan Jebel Ali milik DP World Dubai merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Operator pelabuhan internasional DP World mengatakan pada Senin (6/6/2022), pihaknya menjual saham di pangkalannya, Pelabuhan Jebel Ali, dan aset unggulan lainnya ke salah satu dana pensiun terbesar Kanada senilai 5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 72,3 triliun (kurs Rp 14.460 per dolar AS). Hal itu memperluas bisnis grup usaha Kanada di Dubai.

Dilansir AP pada Selasa (7/6/2022), transaksi itu terjadi hampir dua tahun setelah DP World Dubai mencapai kesepakatan dengan investor infrastruktur Kanada Caisse de Dépôt et Placement du Québec, atau CDPQ. Itu menuangkan 4,5 miliar dolar AS modal baru ke dalam usaha patungan mereka yang sudah mencakup empat benua dan 18 terminal.

Baca Juga

CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem mengatakan, penjualan itu membantu meringankan beban utang perusahaan karena menghadapi tantangan pandemi dan kondisi ekonomi global baru-baru ini. Sebuah referensi nyata untuk rantai pasokan global yang telah membuat biaya produksi dan tenaga kerja melonjak.

Melalui usaha patungan baru, CDPQ akan menginvestasikan 2,5 miliar dolar AS di Pelabuhan Jebel Ali, serta Zona Bebas Jebel Ali dan Taman Industri Nasional, mengambil 22 persen dari tiga aset utama DP World di Uni Emirat Arab dengan sisanya dibiayai melalui utang. Investor lain dapat memperoleh saham tambahan hingga 3 miliar dolar AS, kata perusahaan tersebut, dengan kesepakatan diharapkan akan ditutup pada akhir tahun.

Pelabuhan Jebel Ali merupakan salah satu yang terbesar di dunia yang terletak di sisi timur Semenanjung Arab. Hal itu juga merupakan fasilitas penanganan peti kemas tersibuk di kawasan itu. 

Zona bebas yang berdampingan dengan pelabuhan adalah salah satu zona pengembangan ekonomi utama Dubai, yang memungkinkan perusahaan untuk menyortir dan merakit produk tanpa kerumitan dalam pengurusan bea cukai.

Wakil presiden eksekutif CDPQ, Emmanuel Jaclot, mengatakan transaksi itu memberi dana pensiun global paparan ke pasar dan rute perdagangan baru yang tumbuh cepat di Afrika dan Asia Selatan.

Aset akan tetap berada di dalam DP World Group, kata perusahaan, dengan operasi sehari-hari tidak terpengaruh. DP World berasal dari Pelabuhan Jebel Ali dan sekarang beroperasi sejauh timur Brisbane, Australia, dan sejauh barat Prince Rupert, Kanada. 

Perusahaan telah berkembang secara agresif ke Afrika Timur, membantu pemerintah Emirat menggunakan pengaruh lebih jauh. DP World telah kembali ke tangan swasta dan sekarang menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Dubai World, sebuah perusahaan investasi pemerintah. 

Pada awal 2020, Dubai menghapus perusahaan yang dikendalikan negara karena berusaha membayar kembali utang yang terutang oleh perusahaan induk di tengah perlambatan ekonomi. Itu dipicu oleh jatuhnya harga minyak tahun 2014 dan gejolak geopolitik.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement