Selasa 07 Jun 2022 06:46 WIB

Belasan Siswa Bogor Konvoi untuk Tawuran Diamankan di Sukabumi

Sebanyak 16 pelajar asal Bogor diamankan karena melakukan konvoi di Sukabumi.

Sejumlah pelajar SMK Bogor diamankan. Sebanyak 16 pelajar asal Bogor diamankan karena melakukan konvoi untuk tawuran di Sukabumi.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah pelajar SMK Bogor diamankan. Sebanyak 16 pelajar asal Bogor diamankan karena melakukan konvoi untuk tawuran di Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Belasan pelajar SMK asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jabar ditangkap personel Polsek Cisolok di SPBU Cimaja tepatnya di Kampung Cimaja Marinjung, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Senin (6/6/2022), setelah konvoi untuk tawuran.

"Ada 16 pelajar SMK asal Kabupaten Bogor yang kami tangkap saat sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Desa Karang Papak, Kecamatan Cisolok yang kemudian dibawa ke Mapolsek Cisolok," kata Kapolsek Cisolok AKP Aguk Khusaeni, Senin.

Baca Juga

Menurut Aguk, penangkapan terhadap belasan pelajar tersebut berawal laporan dari warga yang melihat adanya sejumlah pelajar SMK yang konvoi dengan menggunakan sepeda motor dan mengenakan seragam yang baru saja dicorat-coret oleh cat atau tinta.

Khawatir memicu terjadinya tawuran antar-pelajar pihaknya langsung mengerahkan personelnya untuk melakukan penyisiran dan berhasil menemukan belasan pelajar tersebut saat sedang mengisi BBM di SPBU.

Kemudian pihaknya langsung menggiring para pelajar yang diduga baru saja merayakan kelulusannya ini ke Mapolsek Cisolok untuk dilakukan pendataan. Terungkap, para pelajar itu berasal dari salah satu SMK di Kabupaten Bogor.

Kedatangan mereka ke objek wisata pantai Kabupaten Sukabumi diduga untuk merayakan kelulusannya, bahkan mengaku telah menginap di pantai yang berada di wilayah Kecamatan Cisolok.

Usai didata satu persatu, para pelajar ini kemudian diperintah untuk mengisi surat keterangan tidak melakukan kembali hal serupa dan melepas seragam yang penuh dengan coretan cat dan tinta untuk antisipasi terjadinya tawuran.

"Kami pun sudah menghubungi pihak sekolah mereka dan membenarkan bahwa 16 remaja itu merupakan pelajar dari sekolahnya. Setelah didata serta diperiksa barang bawaannya, kami tidak menemukan benda terlarang yang kemudian melepaskan kembali mereka dan diimbau untuk tidak konvoi dan harus segera pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement