Senin 06 Jun 2022 15:16 WIB

Inggris Buka Kembali Kedutaan di Libya Setelah Tutup Delapan Tahun

Inggris telah menutup misi diplomatiknya di Libya pada 2014 saat bentrokan bersenjata

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Pasukan yang setia kepada Abdul Hamid Dbeibah, salah satu dari dua saingan perdana menteri Libya, mengamankan jalan-jalan ibukota setelah bentrokan pecah di Tripoli ketika saingan Dbeibah, Perdana Menteri Fathi Bashagha, mengumumkan kedatangannya di Tripoli, Libya, 17 Mei 2022.
Foto: AP Photo/Yousef Murad
Pasukan yang setia kepada Abdul Hamid Dbeibah, salah satu dari dua saingan perdana menteri Libya, mengamankan jalan-jalan ibukota setelah bentrokan pecah di Tripoli ketika saingan Dbeibah, Perdana Menteri Fathi Bashagha, mengumumkan kedatangannya di Tripoli, Libya, 17 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Inggris membuka kembali kedutaannya di Libya pada Ahad (5/6/2022) waktu setempat. Pembukaan kedutaannya kembali dilakukan setelah jeda delapan tahun.

"Ini adalah demonstrasi komitmen Inggris untuk seluruh Libya. Saya bangga pekerjaan kami telah menyentuh kehidupan warga Libya di seluruh negeri," kata Duta Besar Caroline Hurndall di Twitter seperti dikutip laman Anadolu Agencies, Senin (6/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, bahwa hubungan Inggris-Libya sangat dalam dan historis. Inggris telah menutup misi diplomatiknya di Libya pada 2014 di tengah bentrokan bersenjata yang intens di negara itu saat itu.

"Saat ini, adalah tugas saya – tugas kita – untuk memperkuat hubungan bilateral antara Inggris dan Libya, dan untuk mendukung rakyat Libya," kata Hurndall.

"Itulah mengapa saya dengan senang hati mengumumkan malam ini bahwa Inggris hari ini secara resmi membuka kembali Kedutaan Besar Inggris kami di Libya," katanya dalam pidato di Tripoli seperti dilansir dalam website resmi gov.uk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement