Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Potret Sepi

Sastra | Saturday, 04 Jun 2022, 23:47 WIB
Fok. Pixabay

Potret Sepi

====

Bangku halaman telah dimakan usia, atap rumbia itu tak ada lagi. tapi rindu masih ada. deretan pohonan kelapa telah hilang semua dimakan kota yang menjadi baja.

Debu bedu menjalar dari waktu ke waktu. nanti malam, embun membawa asam.

Dari jauh terdengar klakson mobil sore, angkutan kota yang sibuk dan sesak.

Aku melihat diriku menyeberangi sungai Deli yang jernih, alirannya tenteram, teman teman berlompatan, berkejaran.

Kini, semua itu hampir pergi. menggantung di dinding waktu. semakin tua. semakin sepi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image