Sabtu 04 Jun 2022 17:25 WIB

Luhut Minta Semua Kawasan Wisata Gunakan Mobil Listrik Untuk Operasional

Di DPSP diharapkan semua pengelola bisa mempersiapkan transisi ini.

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta kepada seluruh pengelola destinasi wisata di Indonesia, khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) untuk mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik.
Foto: istimewa
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta kepada seluruh pengelola destinasi wisata di Indonesia, khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) untuk mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta kepada seluruh pengelola destinasi wisata di Indonesia, khususnya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) untuk mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik.

Kata Luhut hal ini sebagai salah satu upaya untuk bisa meningkatkan masifnya kendaraan listrik di Indonesia dan mengejar target pengurangan emisi karbon."Saya mau ini khususnya di DPSP dan juga destinasi wisata lainnya ini untuk pakai kendaraan listrik untuk kendaraan operasionalnya," ujar Luhut di Kawasan Borobudur, Sabtu (4/6).

Baca Juga

Luhut menjelaskan pada tahun ini, khususnya di DPSP diharapkan semua pengelola bisa mempersiapkan transisi ini. Harapannya, kata Luhut pada tahun depan semua kendaraan operasional bisa beralih ke kendaraan listrik."Ditragetkan dalam akhir tahun ini, jadi tahun depan ini sudah bersih dari mobil fosil. Saya mau semua destinasi wisata kita jadi green tourism," ujar Luhut.

Dia pun mendorong agar Bus Listrik produksi PT INKA (Persero) bisa memproduksi lebih banyak kendaraan listrik, khususnya bus listrik. Ia mengatakan ada banyak kendaraan listrik yang bisa diproduksi dalam negeri sehingga rencana ini secara paralel juga bisa meningkatkan TKDN."Saya minta juga ke Hyundai buat nambah di sini. Tadi sih Grab sudah paten. Jadi ini semua produksi dalam negeri karena kita mau juga TKDN ini penting," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement