Sabtu 04 Jun 2022 14:18 WIB

Soal Kemungkinan Perang Dunia III, Begini Komentar Rusia

Rusia menyatakan hukum internasional dan PBB harus berfungsi mencegah PD III

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, Kemenlu Rusia telah memperingatkan Youtube agar tidak memblokir kontennya.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengatakan, Kemenlu Rusia telah memperingatkan Youtube agar tidak memblokir kontennya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, perlu dilakukan diskusi atau pembicaraan untuk mencegah terjadi Perang Dunia III. Hal itu disampaikan saat pertempuran di Ukraina masih berlangsung.

“Apakah (Perang) Dunia III mungkin? Mungkin. Apakah sudah berlangsung? Bentuknya seperti apa? Ini adalah topik yang banyak didiskusikan. Daripada berbicara tentang (Perang) Dunia III, lebih baik kita membicarakan bagaimana mencegahnya,” kata Zakharova, Jumat (3/6), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Dia menekankan, selama bertahun-tahun Rusia telah mengindikasikan bahwa hukum internasional dan PBB harus berfungsi sebagai “jarring pengaman” terhadap Perang Dunia III. “Karena mereka diciptakan setelah Perang Dunia II sebagai jaminan untuk mencegah Perang Dunia III, dalam satu atau lain cara, mereka melakukan tugas mereka,” ucapnya. 

Zakharova pun mencatat, selama tiga hingga empat tahun, Rusia telah memperhatikan "keinginan kolektif Barat untuk menghapus hukum internasional dan memperkenalkan 'tatanan dunia berbasis aturan' sebagai gantinya”. "Ini sangat berbahaya karena ini menyiratkan kediktatoran satu kelompok negara sehingga mengancam akan mengganggu keseimbangan di seluruh dunia, sementara membuat negara lain tidak mungkin mengejar kepentingan mereka,” katanya. 

Ia menekankan, setiap negara berhak atas kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang berdaulat. “Untuk membela secara hukum kepentingan mereka, untuk mengembangkan ekonomi mereka, untuk membela hak-hak kemanusiaan, untuk perlindungan dan keamanan (mereka) sendiri,” ucap Zakharova. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement