Jumat 03 Jun 2022 11:13 WIB

Pertamina Patra Niaga Terus Tambah Titik BBM Satu Harga

Sejak tahun 2017 implementasi kebijakan BBM Satu Harga fokus untuk wilayah 3T

Rep: intan pratiwi/ Red: Hiru Muhammad
Armada mobile storage yang disiagakan Pertamina di salah satu SPBU Kantong di ruas tol Trans Jawa wilayah kerja Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Senin (25/4).
Foto: Istimewa
Armada mobile storage yang disiagakan Pertamina di salah satu SPBU Kantong di ruas tol Trans Jawa wilayah kerja Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Senin (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina sebagai badan usaha yang menjalankan penugasan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga, mencatat pada periode minggu ketiga bulan Maret 2022 telah tersedia 328 lembaga penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun sebarannya, 63 lembaga penyalur BBM Satu Harga berada di wilayah Papua, 56 titik di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tengga Barat, 48 titik di Maluku, 32 titik di Sulawesi, 71 titik di Kalimantan, 53 titik di wilayah Sumatera, serta 5 titik di Pulau Jawa dan Bali.

Baca Juga

Sejak tahun 2017, implementasi kebijakan BBM Satu Harga fokus untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Dimana sebelumnya, wilayah 3T ini merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali. Sehingga untuk dapat mencapai titik 3T, Pertamina Patra Niaga menyalurkan melalui moda transportasi darat, laut, dan udara, juga turut bekerjasama dengan berbagai pihak.

“Jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga yang terus meningkat merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia. Kami akan terus memastikan distribusi dan ketersediaan pasokan bahan bakar ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum – red) BBM Satu Harga berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses BBM dengan harga yang terjangkau, serta turut mendorong perekonomian di daerah 3T,” jelas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.

Namun, Alfian mengatakan, dalam menjalankan amanah penugasan dari pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) itu, Pertamina Patra Niaga turut menghadapi tantangan yang cukup besar dalam proses penyaluran BBM hingga ke daerah 3T.

“Pendistribusian BBM Satu Harga dilakukan antar pulau ke seluruh Indonesia. Untuk sampai ke titik 3T, tak jarang pula melewati medan yang cukup sulit seperti pegunungan hingga melalui sungai. Sehingga dalam prosesnya dapat melalui beberapa kali penggantian moda transportasi seperti melalui mobil tangki di darat, kapal dan melalui pesawat udara. Ditambah tim perlu berjuang menerjang kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi. Walaupun dengan adanya tantangan tersebut, kami terus berkomitmen untuk melaksanakan amanah ini,” kata Alfian.

Pertamina juga turut menggandeng mitra yang berminat untuk membuka SPBU BBM Satu Harga untuk membawa Indonesia lebih maju melalui penyaluran energi hingga pelosok negeri, di lokasi yang sudah ditentukan.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement