Jumat 03 Jun 2022 07:32 WIB

Distan Kabupaten Bandung Catat 1.276 Hewan Terjangkit PMK

Kini seribuan hewan yang terjangkit PMK telah diisolasi agar tidak menular

Peternak memberi pakan sapi di Jalan Babakan Cimenyan, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (12/5/2022). Berdasarkan keterangan peternak di kawasan tersebut, hingga saat ini penjualan sapi tidak terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah merebak di berbagai daerah di Indonesia. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Peternak memberi pakan sapi di Jalan Babakan Cimenyan, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (12/5/2022). Berdasarkan keterangan peternak di kawasan tersebut, hingga saat ini penjualan sapi tidak terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah merebak di berbagai daerah di Indonesia. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung mencatat hingga kini sudah ada 1.276 ekor berbagai jenis hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).Kepala Distan Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan penyebaran PMK itu kini tergolong cepat ketika ada satu wilayah yang memiliki hewan ternak yang terjangkit PMK."Ini yang dikhawatirkan dan diwaspadai oleh kita karena tingkat penyebarannya yang cepat," kata Tisna di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/6/2022).

Dia mencatat, 1.276 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK itu terdiri dari 1.050 ekor sapi perah, 212 sapi potong, 11 domba, dan tiga kerbau.Menurutnya sejumlah daerah yang memiliki penyebaran PMK terhadap hewan ternak itu mulai dari kawasan Cikancung, Pacet, Kertasari Pangalengan, Ciwidey, Pasir Jambu, Cilengkrang, Cileunyi, dan Margaasih.

Baca Juga

Jika ada suatu wilayah atau peternakan yang memiliki hewan terjangkit PMK, maka menurutnya para peternak hewan dalam radius 10 kilometer dari wilayah itu harus bersiaga. Kini menurutnya seribuan hewan yang terjangkit PMK itu telah diisolasi agar menghindari kontak dengan hewan lain.

Menurutnya isolasi tersebut dilakukan dengan cara menyiapkan kandang khusus."Sehingga pemberian makannya bisa lebih intensif, ada beberapa ramuan ada yang pakai madu, air kelapa, pakai telor," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement