Jumat 03 Jun 2022 03:40 WIB

BPOLBF Promosikan Kabupaten Ende Lewat Bumi Pancasila Ende

Ada rencana penataan kawasan jalur napak tilas Bung Karno di Ende.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) memperkenalkan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, ke mata dunia lewat dua branding utama yaitu Bumi Pancasila Ende dan Geopark Kelimutu.
Foto: Facebook BPO Labuan Bajo Flores
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) memperkenalkan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, ke mata dunia lewat dua branding utama yaitu Bumi Pancasila Ende dan Geopark Kelimutu.

REPUBLIKA.CO.ID, ENDE -- Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) memperkenalkan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, ke mata dunia lewat dua branding utama yaitu Bumi Pancasila Ende dan Geopark Kelimutu.

Ende masuk ke dalam Key Tourism Area Kelimutu Ende pada rencana Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Flores. "Sejak 2020, BPOLBF telah memperkenalkan Ende dengan dua branding utama yaitu Bumi Pancasila Ende dan Geopark Kelimutu," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Ende, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga

Untuk Bumi Pancasila, sudah ada rencana penataan kawasan jalur napak tilas Bung Karno di Ende yang dimulai dari Taman Renungan Bung Karno, Pantai Kota Raja yang sudah ditata, Rumah Pengasingan Bung Karno, Serambi Soekarno dengan SVD Katedral Ende, dan tempat bersejarah lain yang memiliki kaitan dengan Bung Karno.

Pada jalur tersebut, kata Shana, akan terbangun trail khusus wisata sejarah dan ideologi sebagai dasar negara dan kebanggaan Bangsa Indonesia. Dengan demikian ada pola perjalanan wisata di Ende yang ingin ditingkatkan minimal menjadi tiga hari dua malam dengan aktivitas-aktivitas tersebut.

"Guna mendukung rencana ini, kami berkolaborasi dengan Komunitas Ende Sare, masyarakat Ende pemerhati pariwisata, juga menyusun coffee table book Ende sebagai kesatuan informasi dan foto-foto destinasi Ende," kata Shana menjelaskan.

Sementara itu untuk persiapan menuju Geopark Kelimutu, BPOLBF melakukan penguatan sarana prasarana, ekosistem desa wisata pendukung, penguatan peta perjalanan (travel pattern) wisata trekking, pembukaan jalur wisata baru termasuk produk-produk ekonomi kreatif kerja sama dengan komunitas di sekitar wilayah Moni dan Detusoko.

Untuk menyukseskan dua branding Kabupaten Ende itu, BPOLBF pun telah melakukan penandatangan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ende. Pola kerja sama itu yakni fokus pengembangan pariwisata ekonomi kreatif yang terintegrasi di Kabupaten Ende dan merupakan bagian dari peta perjalanan besar Labuan Bajo Flores.

Secara garis besar, Shana pun menjelaskan enam strategi BPOLBF untuk terus memperkenalkan Kabupaten Ende ke pelosok negeri. Pertama, BPOLBF melakukan koordinasi sinergi program dan peta perjalanan. Selanjutnya, melakukan pemberdayaan masyarakat yakni program pelatihan ekonomi kreatif lokal, peningkatan kapasitas pengelolaan desa wisata, dan promosi pariwisata ekonomi kreatif masyarakat.

Langkah berikutnya, pemasaran produk tematik Ende melalui family trip, materi promosi, konten video, media sosial BPOLBF, dan pameran pariwisata ekonomi kreatif dengan target pasar Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota besar lain di luar NTT. Upaya lain yang dilakukan BPOLBF, yakni peningkatan produk pariwisata di Kelimutu, Desa Nggela, Desa Detusoko Barat, Desa Wologai, Desa Woloara, dan Desa Wolotopo Timur.

BPOLBF pun mendukung Victory Ekraf NTT sebagai pasar ekonomi kreatif lokal Moni yang mengakomodasi produk-produk NTT. "Terakhir merancang travel pattern tematik yang mana sudah masuk enam produk baru, serta travel pattern khusus desa wisata Kabupaten Ende yang saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan. Sehingga total travel pattern akan ada tiga," ucap Shana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement