Kamis 02 Jun 2022 08:34 WIB

Senam Ringan, Cara Mengatasi Faktor Risiko Penerbangan

Senam ringan untuk cegah risiko penerbangan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Tepat pukul 17.32 pesawat yang membawa 325 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi mendarat di Jeddah, pada (1/6/2022). Semua petugas mengucapkan rasa syukur penerbangan berjalan dengan lancara tanpa ada sesuatu yang menegangkan. Rabu (1/6).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Tepat pukul 17.32 pesawat yang membawa 325 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi mendarat di Jeddah, pada (1/6/2022). Semua petugas mengucapkan rasa syukur penerbangan berjalan dengan lancara tanpa ada sesuatu yang menegangkan. Rabu (1/6).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan mengajak petugas senam ringan di dalam pesawat. Senam ini mudah dilakukan tanpa keluar di bangku penumpang, namun manfaatnya tidak kalah dengan senam yang dilakukan secara normal.

"Senam ini sangat bermanfaat, karena dapat mengurangi rasa lelah kita selama 9 jam berada di dalam pesawat," kata Koordinator Emergency Medical Team (EMT) dr Erwinsyah, sebelum memulai senam di dalam pesawat, Rabu (1/6).

Senam dilakukan setelah setengah perjalanan dari Jakarta menuju Jeddah. Para penumpang yang merupakan para petugas haji ini tampak senang mengikuti senam ringan yang dipandu tim petugas kesehatan.

Erwinsyah mengatakan, perjalanan jamaah menggunakan pesawat dari tanah air menuju Jeddah dan Madinah membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama sekitar 9-11 jam. Ditambah lagi perbedaan waktu yang terjadi antara Saudi dan Indonesia, 4 jam Waktu Indonesia Barat (Wib), 5 jam Waktu Indonesia Tengah (Wita), 6 jam Waktu Indonesia Timur (Wit).

"Perbedaan waktu ini membutuhkan kondisi fisik yang cukup prima untuk bisa beradaptasi," katanya.

Erwinsyah mengatakan, beberapa faktor risiko yang bisa terjadi pada jamaah antara lain, kelelahan, kram atau pegal, Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam, aerotitis, dan jetlag.  Untuk mengatasinya diharapkan petugas kesehatan bisa melakukan edukasi dan pembina selama di pesawat. 

"Bapak ibu bisa melakukan dan menganjurkan jamaah untuk tidur, menghindari kelelahan, memimpin senam ringan di pesawat, beberapa jam setelah penerbangan," katanya.

Hal ini kata dia, sangat membantu jemaah agar terhindar dari kram, pegal, dan risiko DVT.  Selain itu melakukan senam jari, agar aliran darah lancar, melakukan gerakan menelan, mengisap permen atau manuver valsalva agar terhindar dari nyeri pada telinga.

Menganjurkan kepada jemaah agar tidak tidur saat satu jam sebelum mendarat untuk mencegah jet lag, dan tubuh bisa melakukan adaptasi dengan waktu di saudi saat mendarat. Memberikan edukasi tentang penggunaan toilet di pesawat dan senantiasa mengingatkan jamaah untuk sering minum dengan tagline "jangan tunggu haus"

"Semoga informasi ini bermanfaat baik bagi betugas dan terutama kepada jemaah haji kita.Haji Mabrur, Sehat, Barokah," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement