Rabu 01 Jun 2022 17:33 WIB

Pesan Amien Rais untuk Ketum Muhammadiyah Selanjutnya: Tetaplah Independen  

Amien Rais ingatkan pentingnya Muhammadiyah independen

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais, mengingatkan pentingnya Muhammadiyah independen
Foto: Tangkapan Layar
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais, mengingatkan pentingnya Muhammadiyah independen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1995-1998, Amien Rais meminta kepada Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, khususnya kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah hasil Muktamar ke 48 di Solo November 2022 mendatang tetap independen pada Pemilu 2024. 

Sikap independen Ketum PP Muhammadiyah ini, pesan Amien demi menjaga marwah organisasi dari kepentingan politik sesaat.

Baca Juga

"Saya titip apakah nanti Pak Haedar terpilih lagi atau nanti ada nama Ketum baru, atau penggantinya mas Mu'ti (Sekretaris Umum), yang penting Muhammadiyah itu harus independen (di 2024)," ujar Amien Rais saat mengisi Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Senin (30/5/2022).

Menurut Amien, ada pertaruhan yang besar bila Muhammadiyah terlalu dekat dengan kekuasaan. Karena begitu Muhammadiyah tunduk dengan kekuasaan, apalagi manusia itu sudah syirik ringan. "Jadi please, please, preserve our independence and never worried and hopeless (Jadi mohon, mohon, pertahankan independensi, jangan takut dan putus asa)," kata Amien.

 

Tunduknya Muhammadiyah kepada kekuasaan ini, digambarkan Amien ketika melihat internal pengurus Muhammadiyah terlalu sering keluar masuk Istana Presiden.

Dia mempertegas agar sikap seperti itu jangan diperlihatkan. Karena itu ada dampak politik dan sosialnya. "Jadi yang seperti ini mohon tidak diulangi oleh pimpinan Muhammadiyah yang akan datang," kritik Amien.

Dengan kata lain, Amien Rais menekankan Muhammadiyah dan pengurusnya semaksimal mungkin harus independen dan berdaulat. Dan jangan sampai diintervensi dan ada campur tangan oleh pihak, bahkan oleh pemerintah sekalipun.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement