Rabu 01 Jun 2022 09:43 WIB

Federasi Sepak Bola Prancis Ungkap Penyebab Insiden Kericuhan Jelang Final Liga Champions

FFF menyatakan sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian mengantisipasi tiket palsu.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Polisi berjaga di tribun penonton Liverpool pada final Liga Champions 2022.
Foto: EPA-EFE/YOAN VALAT
Polisi berjaga di tribun penonton Liverpool pada final Liga Champions 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengungkapkan, sekitar 35 ribu penonton menggunakan tiket palsu untuk bisa masuk ke Stade de France, Paris, dalam laga final Liga Champions, Ahad (29/5/2022) dini hari WIB. Kehadiran mereka akhirnya mengganggu antrean suporter yang memiliki tiket resmi saat masuk ke dalam stadion. Insiden itu sempat membuat duel Liverpool kontra Real Madrid itu sempat tertunda sekitar 30 menit. 

Prancis selaku tuan rumah penyelenggara laga final itu mendapatkan sorotan tajam. Prancis dinilai gagal dalam memberikan keamanan dan kenyamanan buat para fan, terutama untuk pendukung Liverpool yang sempat tidak diperbolehkan masuk ke dalam stadion. Lewat pernyataan resmi, FFF mengungkapkan, sekitar 35 ribu penonton dengan tiket palsu dan tanpa menggunakan tiket berusaha masuk dalam stadion. 

Baca Juga

"Mereka kemudian mengganggu ketertiban dengan menutup gerbang masuk dan menghalangi pemilik tiket resmi untuk masuk ke dalam stadion," tulis pernyataan resmi FFF seperti dilansir Daily Mail, Rabu (1/6/2022). 

FFF menyatakan sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak penyelenggara untuk mengantisipasi adanya tiket palsu. Setidaknya 1.650 personel keamanan dan petugas ticketing dikerahkan untuk mencegah adanya fan yang masuk ke dalam stadion dengan menggunakan tiket palsu. 

Sebanyak 75 ribu tiket resmi, ujar FFF, sudah disiapkan untuk gelaran final Liga Champions tersebut. Kedua kontestan laga itu telah mendapatkan alokasi tiket resmi sebanyak 20 ribu. Namun, berdasarkan keterangan dari sejumlah pihak, FFF menyebut, sebanyak 110 ribu orang diketahui menuju Stade de France, yang terletak di Saint-Dennis, sisi utara Paris.

"Sekitar 79.200 orang menggunakan transportasi publik, 21 ribu orang menggunakan bus yang disewa secara khusus, enam ribu orang menggunakan taksi dan layanan sejenis, dan 4.100 orang menggunakan kendaran pribadi,'' lanjut pernyataan resmi FFF tersebut. 

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menilai, kericuhan yang terjadi jelang laga final Liga Champions tidak terlepas dari kehadiran 30 ribu hingga 40 ribu penonton, yang menggunakan tiket palsu dan tidak memiliki tiket, untuk bisa masuk ke dalam stadion. Klaim serupa juga diungkapkan oleh Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera. Meski sempat meminta maaf soal kericuhan jelang laga final Liga Champions tersebut, Amelie mengungkapkan, setidaknya 30 ribu hingga 40 ribu penonton asal Inggris tidak memiliki tiket dan berusaha masuk ke dalam stadion. 

Liverpool tidak tinggal diam atas insiden tersebut. Direktur Eksekutif Liverpool, Billy Hogan, menilai, insiden jelang laga final tersebut merupakan pengalaman terburuk yang pernah dialami sebagian besar fan The Reds. Bahkan, Liverpool siap menempuh jalur hukum terkait hal tersebut. 

"Kami tengah mempertimbangkan untuk mengambil jalur hukum yang tersedia, atas nama para suporter yang dirugikan atas kejadian itu," ujar Hogan seperti dilansir laman resmi Liverpool. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement