REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perkembangan teknologi informasi bagi dunia pendidikan di Indonesia juga sudah menjadi hal yang tidak bisa di hindari, distorsi pengetahuan terkadang terlihat antara orang tua, guru, dan siswa.
Tentu ini menjadi sesuatu yang berbeda karena era orang tua dan guru itu mungkin memiliki kesamaan namun era murid atau siswa sangatlah berbeda.
Namun dari perbedaan tersebut yang harus sama-sama kita ketahui bahwa teknologi informasi memiliki banyak sekali manfaat. Dengan adanya teknologi informasi pengetahuan bisa di akses sangat mudah dan sangat cepat.
Hal ini merupakan kesimpulan Webinar APTIKA Kominfo dalam Ngobrol Bareng Legislator, Sabtu (28/05/2022) lalu dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Informasi Bagi Guru Dan Orang Tua Untuk Pendidikan Anak Di Era Digital”.
Anggota Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah, menekankan pentingnya pengawasan di dalam tumbuh kembang anak atau siswa di tengah arus informasi yang sangat cepat seperti saat ini.
“Pada perkembangan teknologi informasi saat ini guru dan orang tua wajib mengawasi penggunaan internet untuk hal-hal baik. Pengawasan demikian adalah bentuk antisipasi terhadap penyalahgunaan internet oleh anak-anak,” kata Taufiq, dalam keterangannya, Senin (30/5/2022).
Selain itu, dia mengingatkan pula harus membentengi anak-anak dari konten negatif yang ada di internet. Hal ini sudah menjadi tugas bersama agar mereka bisa mendapatkan tumbuh kembangnya yang baik dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tepat.
“Selain itu kita harus memberikan pengertian ke anak-anak kita bahwa di internet banyak hal negatif, kebohongan atau ujuaran kebencian yang harus mereka saring sebelum sharing ketika menggunakan internet,” kata Taufiq.
Konsultan ahli pendidikan, Mim Saiful Hadi, menyarankan harus mempunyai kiat untuk sehat menggunakan smartphone. Di antaranya hindari menggunakan smartphone di 30 menit sebelum tidur, perbanyak bersosialisasi, istirahat yang cukup, sediakan waktu tanpa menggunakan smartphone. .
Hal tersebut bertujuan untuk terhindar dari kecanduan smartphone yang bisa membuat diri lupa akan lingkungan sekitar. Apalagi anak-anak, di masa kecilnya seharusnya banyak melakukan sosialisasi dengan teman sebayanya.
“Namun realitanya banyak dari mereka yang ketika kecilnya sudah dibiasakan oleh orang tua dengan diberikan smartphone,” kata dia.
Dia berpendapat, pada masa saat ini juga dunia pendidikan diuji, apakah dunia pendidikan mampu bertransformasi dengan perkembangan teknologi atau tidak. Pendidikan di Indonesia harus mampu beradaptasi dan bertranformasi menyiapkan semua infrastruktur pendidikan supaya menunjang perkembangan pendidikan Indonesia memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ari Hardianto, menyatakan pendidkan Indonesia harus segera beradaptasi dan bertransfoirmasi dengan fenomena yang ada seperti perkembangan teknologi infoprmasi dan pandemi Covid-19 tentunya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
