Senin 30 May 2022 10:53 WIB

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati BMRI Hingga TLKM

Peluang indeks naik masih terbuka selama di atas 5 Day MA dan candle bullish kicking.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bepeluang menguat pada perdagangan hari ini, Senin (30/5/2022).
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bepeluang menguat pada perdagangan hari ini, Senin (30/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bepeluang menguat pada perdagangan hari ini, Senin (30/5/2022).

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar, mengatakan, peluang kenaikan indeks masih terbuka selama di atas 5 Day Moving Average (MA) dan candle bullish kicking. 

Baca Juga

"Trend bullish, selama di atas 6.932, berpeluang untuk menguat, closing di atas 5 day MA (6.916). Indikator MACD Bearish, Stochastic overbought & weak buy power. Selama di atas 6.930, berpeluang menuju 6.888 DONE-6.988 DONE-7.040/ 7.090/ 7.150," ujar Andri dalam risetnya, Senin (30/5/2022).

Menurut Andri, level resistance pada perdagangan hari ini berada di posisi 7.040/ 7.090/ 7.126/ 7.155. Sementara level support berada di posisi 6.988/ 6.932/ 6.876/ 6.825 dengan perkiraan pergerakan dikisaran level 6.970-7.100.

Sementara indeks utama Wall Street kompak terbang pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow Jones ditutup menguat signifikan 1,76 persen, S&P 500 mencatat kenaikan 2,47 persen, dan Nasdaq Composite mencatat penguatan lebih tinggi sebesar 3,33 persen.

"Investor tengah mencermati data personal consumption expenditure (PCE) yang menunjukkan tekanan inflasi sedikit mereda di bulan April dengan kenaikan 4,9 persen dibandingkan Maret 2022 sebesar 5,2 persen. Ukuran ini lebih disukai oleh the Fed," jelas Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra.

Di tengah situasi ini, menurut Maxi, investor dapat mencermati saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan strategi buy di atas 8.075, target 8.250/ 8.400 dan stop loss di bawah 7.800. Investor juga dapat melakukan buy pada  saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di atas 4.300 dengan target 4.400/ 4.480 stop loss di bawah 4.150.

Kemudian saham PT Astra International Tbk (ASII) direkomendasikan trading buy pada target 7.300/ 7.350 dan stop loss di bawah 7.050. Sementara saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) direkomendasikan speculative buy pada target 975/ 985 dan stop loss di bawah 915.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement