Senin 30 May 2022 03:42 WIB

Pencarian Penumpang KM Ladang Pertiwi Dipantau dari udara, Nihil

Selama hampir dua jam, pesawat menyisir perairan yang diduga terdapat korban.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menjawab pertanyaan wartawan.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menjawab pertanyaan wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) Djunaidi bersama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman serta pejabat TNI BPBD terkait ikut melakukan pencarian KM Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam melalui udara dengan menggunakan helikopter.

"Hari ini kami bersama dengan TNI AU membantu pencarian lewat udara, sehingga bisa memantau lebih luas," kata Djunaidi, melalui keterangannya, Ahad (29/5/2022).

Rombongan menggunakan pesawat helikopter jenisH-3211 Super Puma dengan 5 orang kru dari internal TNI AU berangkat dari Pangkalan Udara Hasanuddin. Ketinggian pencarian di bawah 10 ribu kaki. 

Pesawat menyisir perairan yang diduga terdapat korban. Dengan lama pencarian pesawat yaitu 1 jam 45 menit. 

 

photo
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban selamat dari KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Dermaga Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/5/2022). KM Ladang Pertiwi membawa 42 penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Kalmas di Kabupaten Pangkep tenggelam di perjalanan, sementara dilaporkan 17 penumpang selamat dan 25 penumpang masih dalam pencarian. - (ANTARA/BASARNAS/ABHE)

 

"Kami tadi sempat memantau via udara, dan alhamdulillah cuaca cukup mendukung, very clear saat pemantauan tadi," ujar Djunaidi.

Sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda korban yang hilang sebanyak 25 orang. Dari data sementara penumpang kapal 42 orang, 17 di antaranya selamat. Namun tim terpadu terus berupaya melaksanakan pencarian di titik lokasi terjadinya kecelakaan hingga kapal tersebut tenggelam. 

Sebelumnya, KM Ladang Pertiwi 2 yang bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotera pada Rabu (25/5). Kapal ini hendak menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pemantauan, Pulau Masalima, Pulau Salirian, dan Pulau Pamalikan.

Kapal tersebut dikabarkan tenggelam pada Kamis (26/5) pukul 03.30 WITA di bagian selat Makassar, dan baru ketahui dari informasi pada Jumat (26/5) pukul 13.00 WITA. 

Pemantauan udara tersebut berlangsung hampir dua jam bersama Gubernur Sulsel dan pejabat TNI, di antaranya Pangkoopsud II, Marsda TNI Minggit Tribowo, Kaskoopsud II. Marsma TNI DJhon Amarul, Danyonif Raider 700/WYC Mayor Inf Sarman, serta Kepala BPBD Sulsel Muhammad Firda.

"Kami masih melakukan pencarian, beberapa pulau kamideteksi dan kapal nelayan juga di sekitarnya kamipantau banyak. Kamijuga sudah gerakkan kapal-kapal menengah ke atas dan kecil mereka juga bergerak untuk membantu kami bergotong royong, bersama TNI AU, TNI AL, Polri, Basarnas, BPBD, serta dibantu kapal nelayan," kata Gubernur Andi Sudirman.

Sejauh ini, kondisi cuaca cerah berawan, sehingga membantu tim dalam proses pencarian. Dia meminta, masyarakat ikut mendoakan para korban yang terkena musibah agar segera ditemukan.

"Insya Allah, mudah-mudahan sinergi bersama ini ada hasil lebih memuaskan. Untuk seluruh masyarakat di Sulsel. Mari kita sama-sama berdoa, semoga seluruh penumpang yang masih dalam pencarian segera ditemukan selamat, Amin," katanya mengaminkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement