Senin 30 May 2022 03:03 WIB

Menjamin Kehidupan Lansia di Tasikmalaya

Jumlah lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Mensos Tri Rismaharini saat menghandiri Hari Lanjut Usia Nasional 2022 di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (29/5/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji
Mensos Tri Rismaharini saat menghandiri Hari Lanjut Usia Nasional 2022 di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (29/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022 di Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (29/5/2022). Bukan tanpa alasan daerah itu dipilih menjadi tempat peringatan HLUN. Berdasarkan data Kemensos, jumlah lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengatakan, terdapat sekitar 28 ribu lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya. Karena itu, peringatan HLUN kali ini dilakukan di daerah itu. Harapannya, masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya dapat tetap memperhatikan lansia.

"Saya angkat acara ini untuk meningkatkan kepedulian atau gotong royong sesama masyarakat. Sebab, masyarakat tetap harus memantau keberadaan mereka," kata dia saat menghadiri peringatan HLUN di Rumah Sakit (RS) Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya, Ahad.

Dia menjelaskan, penanganan kepada lansia tunggal itu berbeda. Pasalnya, mayoritas lansia tunggal tak mau dibawa ke balai lansia. Sementara kalau di rumah, tidak ada yang orang yang mengawasi.

Risma mencontohkan, banyak kasus lansia meninggal di rumahnya karena tidak ada orang yang mengawasi. "Karena itu, kami mengajak gotong royong untuk sama-sama memantau lansia," kata dia.

Menurut dia, Kemensos telah memiliki konsep untuk melakukan penanganan kepada lansia tunggal. Salah satunya adalah menjemputnya ke balai lansia apabila seorang lansia tak bisa lagi beraktivitas.

Namun, agar lansia itu masih bisa beraktivitas untuk mengurus hidupnya sendiri, Kemensos akan memberikan bantuan. Kemensos akan memberdayakan aparat di lingkungan setempat untuk ikut mengurus lansia itu.

Risma menyebutkan, setiap lansia itu mendapatkan dua jenis bantuan sosial dari Kemensos. Namun, belum tentu para lansia itu bisa mengolah bansos tersebut untuk kebutuhannya.

"Mangkanya sekarang kami giatkan para pendamping untuk asesmen lansia lebih detail. Kalau tidak bisa di rumah, akan kami bawa ke balai," ujar dia.

Namun, berdasarkan banyak kasus yang ditangani Kemensos, rata-rata lansia tetap ingin tinggal di rumahnya. Meski sudah dirayu, pendamping di lapangan tak jarang gagal membawa lansia ke balai. "Karena itu, kami titipkan dana bantuan ke RT/RW untuk makanannya," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Risma juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya, para tokoh, dan masyarakat. Sebab, mereka dinilai telah berpartisipasi membantu para lansia, termasuk dalam membangun rumah tidak layak huni (RTLH), khusus untuk lansia.

"Dalam pembangunan RTLH, semua pihak ikut bergotong royong. Saya lihat beberapa lansia juga ikut bergerak membangun RTLH. Ini sungguh luar biasa," kata Mensos.

Berdasarkan data Kemensos, terdapat 33.471 KPM yang menerima bantuan sosial (bansos) PKH dalam kegiatan HLUN 2022. Selain itu, Kemensos juga menyalurkan bansos Keserasian Sosial di dua kecamatan, bantuan kearifan lokal di 15 kecamatan, dan bansos lumbung sosial di empat lokasi.

Kemudian, disalurkan juga bantuan RTLH lansia sebanyak 355 rumah, bansos masker, hand sanitizer dan perlengkapan ibadah 2.000 pak, alat bantu dengar 2.963 set, kacamata 659 set, kruk 143 set, kursi roda standar 806 unit, dan kursi roda adaptif 36 unit.

Ada juga bantuan walker 50 unit, tripot 63 set, bantuan sembako lansia 13.309 KPM, bantuan sandang 14.246 paket, bantuan nutrisi 18.791 paket, bantuan obat-obatan 4.527 paket, bantuan kewirausahaan 445 orang. Total bansos yang disalurkan dalam kegiatan itu mencapai Rp 26.958.320.000.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement