Ahad 29 May 2022 16:16 WIB

Mensos Risma: Banyak Lansia yang Sengaja Dibuang Anaknya

Alasan anak membuang lansia mulai dari merepotkan hingga persoalan ekonomi.

Rep: Febryan. A / Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, ada banyak orang lanjut usia (lansia) yang sengaja dibuang oleh anaknya sendiri karena dianggap menjadi beban.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ilustrasi. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, ada banyak orang lanjut usia (lansia) yang sengaja dibuang oleh anaknya sendiri karena dianggap menjadi beban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, ada banyak orang lanjut usia (lansia) yang sengaja dibuang oleh anaknya sendiri karena dianggap menjadi beban. Risma menegaskan, tindakan semacam itu tidak dibenarkan oleh ajaran agama maupun oleh undang-undang.

Risma menjelaskan, Kemensos mengetahui fenomena ini karena setiap hari melakukan scanning atau pelacakan informasi terkait lansia di media massa dan media sosial. Namun, dia tak menyebutkan berapa jumlah kasus yang ditemukan.

Baca Juga

"Ada banyak lansia itu yang sengaja dibuang oleh anaknya karena merepotkan katanya, karena alasan ekonomi, macam-macam alasannya," ujar Risma saat membuka acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Ke-26 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (29/5/2022).

Bahkan, kata Risma, ia pernah mendapatkan laporan langsung terkait fenomena ini. Seorang warga mengabarkan kepada dirinya bahwa ada seorang perempuan tua yang dibuang dengan cara diturunkan dari mobil. Ternyata, perempuan tua itu sedang mengidap sakit strok.

 

"Begitu kita obati, dia sembuh, lalu dia bisa sebutkan alamat tempat tinggalnya. Saya kirim dia ke rumahnya kembali. Tetapi dia tidak mau dan berkata, "Saya ini dibuang oleh anak saya'," kata Risma tanpa menyebutkan secara rinci lokasi dan waktu kejadiannya.

Karena itu, Risma mengimbau masyarakat, khususnya anak muda, untuk tidak membuang orang tua sendiri. "Coba kita bayangkan saat kita bayi. Kita tidak bisa apa-apa, tapi mereka para orang tua merawat dengan suka cita tanpa merasa beban, meskipun mungkin ekonomi mereka sulit ketika itu," ujarnya.

"Apapun alasannya, menurut saya, kita tidak boleh menelantarkan orang tua, baik dari sisi agama maupun undang-undang," imbuhnya.

Mengutip laporan Statistik Penduduk Lanjut Usia 2019 yang dirilis Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas atau lansia di Indonesia mencapai 25,64 juta orang atau sekitar 9,6 persen dari seluruh populasi. Menurut laporan penelitian terkait lansia (2020) yang dibuat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Smeru Research Institute, Indonesia secara bertahap bergerak menuju negara dengan struktur penduduk yang menua.

Jumlah lansia diperkirakan akan naik menjadi 20 persen pada 2040. Pada 2050, jumlah lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai 74 juta orang atau sekitar 25 persen dari populasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement