Kamis 26 May 2022 23:41 WIB

Proyek Perpanjangan Jalur KRL Solobalapan-Palur Capai 84 Persen

Ini adalah pengembangan layanan KRL di kawasan aglomerasi Yogyakarta-Solo.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Jurnalis mengikuti uji coba KRL Yogyakarta-Solo di Stasiun Yogyakarta, Rabu (20/1) (ilustrasi). Proyek perpanjangan jalur kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta dengan rute Solobalapan-Palur hingga saat ini sudah mencapai 84 persen.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jurnalis mengikuti uji coba KRL Yogyakarta-Solo di Stasiun Yogyakarta, Rabu (20/1) (ilustrasi). Proyek perpanjangan jalur kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta dengan rute Solobalapan-Palur hingga saat ini sudah mencapai 84 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Proyek perpanjangan jalur kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta dengan rute Solobalapan-Palur hingga saat ini sudah mencapai 84 persen.

Pada kunjungannya ke Stasiun Palur Solo, Kamis (26/5/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan, proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan-Solo Jebres-Palur yang dimulai sejak 2020 tersebut merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal KRL di kawasan aglomerasi Yogyakarta-Solo.

Baca Juga

"Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan," kata Budi.

Ia berharap, perpanjangan jalur KRL dari Stasiun Solobalapan ke Stasiun Palur dengan panjang sejauh 6,8 km tersebut dapat segera selesai. Bahkan, ditargetkan jalur tersebut mulai beroperasi paling cepat bulan Juli tahun ini.

 

Menurut dia, ke depan jalur KRL Solo-Yogyakarta akan diperpanjang sampai Madiun dan Kutoarjo. Ia mengatakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut merupakan bagian dari realisasi program angkutan aglomerasi.

"Satu kota dengan kota sekitar lain harus dihubungkan dengan angkutan massal, contohnya Jogja dengan Solo KRL-nya sudah sangat digemari. Bahkan saat Lebaran okupansinya naik 50 persen," kata Budi.

Sementara itu, Direktur Sarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardhono mengatakan, dengan beroperasinya jalur tersebut diharapkan terjadi kenaikan trafik penumpang KRL sebesar 12 persen. "Dari 11.815 penumpang menjadi 13.419 penumpang pada kondisi weekdays, sedangkan saat weekend harapannya naik 11 persen," kata Djarot.

Mengenai anggaran, dikatakannya, untuk investasi elektrifikasi KRL relasi Solobalapan-Jebres-Palur tersebut menelan biaya Rp 349 miliar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement