Kamis 26 May 2022 23:17 WIB

Kapolda Bali: PBB tak Ragukan Pengamanan Polri dalam Kegiatan Internasional

Kapolda Bali mengatakan PBB apresiasi Polri dalam pengamanan GPDRR.

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra (kiri)
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra, mengatakan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengapresiasi Command Center ITDC yang dibangun Polri untuk mendukung pengamanan Global Platform for Disaster Risk Reducation (GPDRR) dan sistem Manejemen monitoring bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Menurutnya, hal itu disampaikan oleh Deputy Sekertaris Jenderal PBB, Amina J Mohhamed saat meninjau Command Centre ITDC dalam rangka melihat fasilitas dan fitur kesiapan dukungan teknologi Command Center untuk antisipasi pengamanan, kebencanaan dan tsunami di Bali pada Selasa, 24 Mei 2022.

Baca Juga

"Deputi Sekretaris Jenderal PBB mengapresiasi atas kesiapan Polri, sehingga PBB akan menjadikan 91 Command Center ITDC sebagai contoh pembuatan fasilitas Command Center sistem penanganan kebencanaan di negara-negara di dunia dibawah UNDRR," kata Putu Jayan.

Adapun, kata dia, fasilitas dan fitur 91 Command Center ITDC mendukung kegiatan pengamanan event Internasional termasuk GPDRR dan G20 seperti integrasi monitor CCTV yang terpasang di seluruh wilayah Bali sebanyak 1.431 titik CCTV.

"Ada 3 di pelabuhan penyeberangan, 1 di pelabuhan logistik, 1 di Bandara Internasional Ngurah Rai dan 1 terminal tipe A," jelasnya.

Kemudian, daerah tujuan wisata utama serta seluruh jalur Jalan Tol yang menjadi route para Delegasi, monitoring Drone, monitoring GPS Ranmor Patroli, monitoring Body Worm Camera, monitoring situasi dari udara dengan Drone, dashboard Polisiku, Dashboard 110 dan SOT Presisi.

Selanjutnya, Putu Jayan menambahkan fasilitas dan fitur 91 Command Center ITDC juga mempersiapkan penanganan bencana alam dan tsunami di wilayah Bali. Seperti Info Cuaca BMKG, informasi bencana alam dan tsunami seluruh Indonesia secara real time, inarisk BNPB, monitoring kecepatan angin, pasang surut air dan tinggi gelombang, video SOP evakuasi bencana gempa dan tsunami di kawasan Wisata Nusa Dua Bali.

"Itu tidak hanya melihat fitur-fitur CCTV saja, tapi juga melihat kesiapan untuk mendukung pengamanan kegiatan Sidang PBB ini baik segi kebencanaan maupun keamanan dan lainnya," ujarnya.

Dengan begitu, Putu Jaya menyebut Perwakilan PBB tidak meragukan kesiapan Polri dalam melakukan pengamanan untuk kegiatan kenegaraan atau internasional. Sebab, Indonesia sudah pernah melaksanakan kegiatan bersama PBB di Bali.

"Kita sudah dua kali kegiatan bersama PBB, kemarin COP (Konferensi Para Pihak) masalah lingkungan, kemudian sekarang (GPDRR). Betul (PBB tidak meragukan Polri dalam mengamankan kegiatan internasional), sangat mengapresiasi dapat mengkolaborasikan konsep pengamanan Standart PBB dengan konsep pengamanan Polri," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement