Kamis 26 May 2022 16:16 WIB

Buya Anwar Paparkan Kondisi Ekonomi Umat dan Bangsa

Dalam tausiyahnya, Buya Anwar memaparkan tentang ekonomi umat dan bangsa.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ketua PP Muhammadiyah, Dr Anwar Abbas (kiri), saat berbicara pada Pengajian Muhammadiyah di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana
Ketua PP Muhammadiyah, Dr Anwar Abbas (kiri), saat berbicara pada Pengajian Muhammadiyah di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas menyampaikan tausiyah di acara Halal Bi Halal Silaturrahim Idul Fitri dan Webinar Ekonomi Syariah yang digelar Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah. Dalam tausiyahnya, Buya Anwar memaparkan tentang ekonomi umat dan bangsa.

Buya Anwar menyampaikan, Muktamar Muhammadiyah tidak lama lagi akan digelar. Maka mari songsong masa depan Muhammadiyah dengan penuh optimisme. Hal yang penting untuk dijadikan perhatikan adalah amanat Muktamar terakhir di Makassar, Muktamar sudah memancangkan pilar ketiga yaitu ekonomi dan bisnis.

Baca Juga

Ia mengatakan, karena sudah sekitar tujuh tahun ini berlalu, kira-kira apa saja capaian yang sudah didapat dalam ekonomi dan bisnis. Secara pribadi, melihat memang ada perubahan-perubahan terutama dalam ranah mentalitas.

"Tapi yang kita harapkan belum sesuai dengan apa yang kita dapatkan," kata Buya Anwar, Rabu (25/5/2022).

Ia mengatakan, kalau bicara ekonomi maka di situ ada finansial sektor dan ril sektor. Kalau bicara ekonomi syariah kesannya seperti berbicara soal finansial sektor, tapi yang mengisinya bukan umat Islam. Bank-bank dimiliki non Muslim, mereka juga membuat dan mengembangkan Syariah Banking System.

"Kita mungkin bisa menghimpun dana dan menempatkan dana kita di finasial sektor, tapi setelah uang itu ada di finansial sektor, yang lebih banyak mempergunakannya adalah saudara kita yang tidak seagama (non Muslim)," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement