Kamis 26 May 2022 07:36 WIB

Twitter Tetap Usaha Selesaikan Transaksi Akuisisi dengan Elon Musk

Elon Musk menangguhkan kesepakatan karena masalah bot dan spam di Twitter.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
 Tampilan luar kantor utama Twitter di San Francisco, AS, Senin (25/4/2022) waktu Amerika. Twitter sedang berupaya menyelesaikan transaksi dengan CEO Tesla Elon Musk.
Foto: AP Photo/Jed Jacobsohn
Tampilan luar kantor utama Twitter di San Francisco, AS, Senin (25/4/2022) waktu Amerika. Twitter sedang berupaya menyelesaikan transaksi dengan CEO Tesla Elon Musk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter sedang berupaya menyelesaikan transaksi dengan CEO Tesla Elon Musk. Hal tersebut terlihat dalam rapat pemegang saham tahunan. Namun, para eksekutif perusahaan tidak banyak berkomentar soal Musk yang tidak menghadiri pertemuan itu.

“Kami sedang mengerjakan proses transaksi," kata CEO Parag Agrawal selama pertemuan. 

Baca Juga

Sejauh ini, status kesepakatan antara Musk dan perusahaan tidak jelas setelah Musk mengumumkan akan menangguhkan kesepakatan karena masalah bot dan spam di platform. Akan tetapi, para eksekutif terus bergerak maju sesuai dengan rencana mereka. 

“Bahkan saat kami berupaya untuk menutup transaksi ini, tim kami dan saya tetap fokus pada pekerjaan penting yang kami lakukan setiap hari untuk melayani percakapan publik,” ujarnya.

Sebelum pertemuan, perusahaan mengatakan tidak akan menjawab pertanyaan soal akuisisi Musk yang perlu disetujui secara resmi oleh pemegang saham Twitter. Meski begitu, pemegang saham berusaha meminta para eksekutif untuk mengatasi masalah ini.

Pertanyaan pertama dalam sesi tanya jawab dari pertemuan adalah menanyakan apa yang akan terjadi pada pemilik sebagian pemegang saham perusahaan jika seseorang membeli perusahaan dan menjadikannya pribadi. Perusahaan menunda untuk menjawab itu. 

“Kami tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini hari ini,” kata Penasihat Umum Twitter Sean Edgett, dilansir Engadget, Kamis (26/5/2022).

Selain itu, pemegang saham juga mengajukan pertanyaan tentang masa depan kebijakan moderasi konten perusahaan. Agrawal mengatakan perusahaan tetap berfokus pada kebijakan yang ada saat ini dan mengurangi ketergantungannya pada laporan pengguna.

Meskipun dia tidak secara langsung menanggapi komentar yang dibuat Musk tentang melonggarkan aturannya, dia mengatakan membungkam komentar politik bertentangan dengan komitmen perusahaan terhadap kebebasan berbicara.

Pertemuan tersebut juga menandai berakhirnya masa jabatan salah satu pendiri, Jack Dorsey, dengan Twitter. Dia telah mengundurkan diri sebagai CEO pada bulan November, tetapi tetap berada di dewan direksi sampai rapat berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement