Senin 23 May 2022 21:49 WIB

Pemkot Padang Pastikan 14 Ekor Sapi Terjangkit PMK

Total ada 32 ekor sapi yang diduga terpapar karena berada di satu kandang.

Petugas memperlihatkan mulut sapi milik warga yang luka akibat terinfeksi PMK saat melaksanakan pengobatan  (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Petugas memperlihatkan mulut sapi milik warga yang luka akibat terinfeksi PMK saat melaksanakan pengobatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat mencatat 14 ekor sapi terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK) di salah satu kandang di kawasan Lubuk Begalung. Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat mengatakan, total ada 32 ekor sapi yang diduga terpapar karena berada di satu kandang, namun sejauh ini yang baru keluar hasil laboratorium baru 14 ekor yang dinyatakan positif.

"Sisanya kami masih menunggu hasil pemeriksaan labor," kata dia di Padang, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia, seluruh sapi yang terinfeksi sudah ditangani dengan baik dan sisanya yang masih menunggu hasil pemeriksaan labor saat ini sudah diisolasi untuk mendapatkan perawatan dan tidak menular ke sapi lainnya. Pihaknya kini melakukan observasi. "Melalui isolasi tersebut juga dilakukan perawatan," katanya.

Ia mengatakan, sapi yang terpapar ini didatangkan dari Sijunjung dan tiga sapi dari Medan, Sumatra Utara. Sapi-sapi itu yang terdampak PMK dan diduga menyebar ke sapi lainnya. "Penyebaran virus ini cepat dari hewan ke hewan dan membuat kondisi hewan luka di bagian mulut dan kaki serta di bagian puting susu pada sapi betina," kata dia.

Menurut dia, untuk mengantisipasi penyebaran PMK, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap sapi yang datang ke Kota Padang melalui darat. "Kita bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dalam melakukan pengawasan di perbatasan daerah," kata dia.

Ia mengatakan, sejumlah sapi datang ke Kota Padang dari luar kota, baik dari Sumatera Barat maupun dari luar Sumbar seperti Lampung, Medan, dan lainnya. Ia mengimbau masyarakat tenang terhadap penyakit ini karena tidak menyebar ke manusia dan sapi yang terpapar dapat ditangani dengan meningkatkan imun tubuh sapi.

"Daging sapi yang terpapar juga dapat dikonsumsi apabila diolah dengan baik, yang ada karena virus ini tidak menyerang daging. Kami mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan kebersihan kandang dan melapor ke Dinas Pertanian jika menemukan sapi yang memiliki gejala PMK seperti lemah, tidak mau makan, ada luka di bagian tersebut dan lainnya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement