Senin 23 May 2022 17:04 WIB

BMKG Perkirakan Jatim Alami Hujan Lebat Disertai Petir

Warga diminta waspada hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham Tirta
Hujan lebat (ilustrasi)
Foto: AP/Rodrigo Abd
Hujan lebat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda telah mengungkapkan peringatan dini cuaca di sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim). Hal ini terutama untuk periode 23, 24 sampai 25 Mei 2022.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Sutanto mengatakan, cuaca di Jatim untuk tiga ke depan umumnya cenderung cerah berawan. "Akan tetapi beberapa wilayah berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat," kata Teguh saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Pada laporan resminya, BMKG Juanda mendorong warga mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Peringatan ini terutama ditunjukkan untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro, Madiun, Trenggalek, Kediri, Malang, Probolinggo, dan Lumajang. Wilayah-wilayah ini diperkirakan akan mengalami hujan pada 23 Mei 2022 sekitar siang hingga sore hari.

Pada hari berikutnya, BMKG Juanda memperkirakan cuaca hujan akan terjadi di Sumenep pada pagi dan dini hari. Kemudian pada siang hingga sore hari akan terjadi di wilayah Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bangkalan.

Pada 24 Mei 2022, hujan akan terjadi di wilayah Malang, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, dan Sumenep pada pagi hari. Sementara itu, pada siang hingga sore hari akan terjadi hujan berintensitas sedang hingga tinggi di wilayah Gresik. Kemudian juga di wilayah Bojonegoro, Madiun, Kota Madiun, Lumajang, dan Bangkalan akan mengalami hal serupa.

Menurut Teguh, saat ini Jatim memang masih dalam kondisi peralihan musim. Pada umumnya saat peralihan musim, kondisi hujan lebat masih berpotensi terjadi secara tidak merata. Dengan kata lain, kondisi tersebut bisa terjadi dalam ruang lingkup yang  lokal.

Di samping itu, Teguh juga meminta warga tetap waspada dalam menghadapi peralihan cuaca. "Perlu diwaspadai juga adanya angin kencang yang dapat merobohkan pohon atau bangunan yang lapuk," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement