Senin 23 May 2022 16:34 WIB

Bank Muamalat Dorong Pertumbuhan Bisnis Wealth Management Hingga 120 Persen

Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan dua kali lipat dari 2021

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mulai mendorong pertumbuhan wealth management (WM) pada 2022 setelah mengalami peningkatan signifikan di akhir 2021
Foto: Republika/Prayogi
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mulai mendorong pertumbuhan wealth management (WM) pada 2022 setelah mengalami peningkatan signifikan di akhir 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mulai mendorong pertumbuhan wealth management (WM) pada 2022 setelah mengalami peningkatan signifikan di akhir 2021. Head of Retail Lialibilities Wealth Managament Bank Muamalat Wang Wardhana mengatakan penawaran produk WM Bank Muamalat kini sudah lengkap baik dari sisi investasi maupun proteksi.

"Secara konsep WM kita sudah lengkap sudah bisa memberikan penawaran secara utuh, dari investasi dan proteksi," katanya setelah Peluncuran Gerai Reksa Dana Syariah kepada Republika di Muamalat Tower, Senin (23/5/2022).

Instrumen investasi yang ditawarkan di WM Bank Muamalat semula adalah berbagai seri surat berharga syariah atau sukuk. Baik sukuk yang ditawarkan oleh pemerintah, seperti Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan juga Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) hingga produk pasar sekunder.

Bank Muamalat kemudian menambah instrumen reksa dana yang baru diluncurkan dalam Gerai Reksa Dana Syariah pada hari ini. Bank Muamalat menggandeng aperd FUNDtastic dan dua manager investasi yakni Bahana TCW dan Eastspring untuk memasarkan reksa dana pertama yang ditawarkan Bank Muamalat.

Diharapkan, portofolio dari investasi ini akan menambah pertumbuhan bisnis WM pada 2022. Wang mengatakan, produk proteksi bancassurance juga terus mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.

"Produk proteksi ini juga sudah lengkap mulai dari yang unitlink maupun dan endowment," katanya.

Menurut dia, masa pandemi Covid-19 telah meningkatkan penjualan bancassurance, terutama di kuartal IV 2021. Hal ini karena produk yang ditawarkan sesuai atau cocok dengan profil nasabah sehingga penetrasinya sangat tinggi.

Selain itu, peningkatan juga karena upaya literasi baik pada sisi nasabah maupun tenaga pemasar. Pola penawaran produk juga berdampak dari semula premi bulanan menjadi tahunan, sehingga ticket sizenya menjadi lebih besar.

"Pada 2021 itu, kita bisa mencapai rekor tertinggi sejak berdirinya WM Bank Muamalat baik dalam pertumbuhan sales, revenue, dan volume," katanya.

Pada tahun ini, Wang mengatakan, Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan dua kali lipat dari 2021, yakni sekitar 120 persen di 2022. Ia optimistis nilai tersebut dapat tercapai mengingat capaian target pada kuartal I 2022 dan strategi yang masing on track.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement