Ahad 22 May 2022 16:33 WIB

Perbaikan Jalan Sholeh Iskandar yang Amblas Masuki Tahap Pondasi

Perbaikan jalan Sholeh Iskandar memiliki pagu anggaran Rp 14,5 miliar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Jalan Sholeh Iskandar Kota Bogor yang amblas sudah ditutup oleh Kementerian PUPR untuk segera diperbaiki.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Jalan Sholeh Iskandar Kota Bogor yang amblas sudah ditutup oleh Kementerian PUPR untuk segera diperbaiki.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejak dimulai pada pada Februari 2022, perbaikan jalan amblas di Jalan Sholeh Iskandar, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor telah memasuki tahap pembuatan pondasi. Perbaikan jalan yang memiliki pagu anggaran Rp 14,5 miliar itu sudah memasuki pekerjaan pondasi bore pile.

“Untuk saat ini pekerjaan masih tahap pekerjaan bore pile. Jadi sudah tahap pembuatan pondasi,” kata Kepala Pengawas Lapangan PPK Jawa Barat, Agung Wibowo, Ahad (22/5/2022).

Baca Juga

Agung menjelaskan, dalam perbaikan jalan amblas ini terkendala dengan keberadaan kabel PLN yang terhubung dengan aliran listrik di Istana Kepresidenan Bogor. Di sisi lain, pekerjaan jembatan yang tengah dikerjakan oleh PLN sebagai penyanggah tiang dan kabel listrik masih dalam pengerjaan.

Ia pun membenarkan jika pihaknya mengerjakan bagian yang bisa dikerjakan, sembari menunggu jembatan yang dibangun PLN rampung. Ia meyakini ketika PLN sudah merampungkan pekerjaanya, maka pekerjaan lainnya akan dikebut oleh PT Batara Guru Group selaku pelaksana dan meningkatkan nilai progres presentase jalan amblas.

 

“Betul. Sementara untuk PLN masih pabrikasi pembesian jembatan,” tuturnya.

Diketahui, pekerjaan yang akan memakan waktu selama 8 bulan sejak Februari 2022. 

Selain untuk perbaikan jalan amblas juga sekaligus penanganan saluran Underpass Sholeh Iskandar.

Sebelumnya, Humas PT PLN (Persero) UP3 Bogor, Agung Wicaksono, menjelaskan mutilitas PLN di sekitar kawasan perbaikan Jalan Sholeh Iskandar terbagi menjadi dua. Yaitu aset milik PLN UP3 Bogor untuk jaringan tegangan Menengah, dan juga aset milik PLN Unit Transmisi untuk jaringan listrik tegangan tinggi.

Karena keberadaan infrastruktur kelistrikan tersebut, Agung mengatakan, penanganan relokasi utilitas tersebut perlu dilakukan pengamanan aset. Dengan memperhatikan K2K3 sehingga menghindari terjadinya potensi bahaya. 

Agung Wicaksono menjelaskan, keberadaan utilitas di dekat jalan tersebut dinilai sangat strategis. Sebab, instalasi kelistrikan tersebut tidak hanya menyuplai aliran listrik untuk masyarakat kota Bogor tetapi juga untuk Istana Bogor sehingga diharapkan proses pemindahan utilitas dapat berjalan dengan lancar.

“Saat ini secara paralel, pekerjaan pengamanan aset sudah mulai berjalan,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement