Kamis 19 May 2022 20:23 WIB

Ketum Nasyiatul Aisyiyah: Orang Tua Harus Edukasi Anak Bahaya LGBT

Komunikasi menjadi satu hal yang mutlak dalam keluarga.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi kegiatan remaja Muslim. Ketum Nasyiatul Aisyiyah: Orang Tua Harus Edukasi Anak Bahaya LGBT
Foto: MGROL100
Ilustrasi kegiatan remaja Muslim. Ketum Nasyiatul Aisyiyah: Orang Tua Harus Edukasi Anak Bahaya LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini menyampaikan keluarga menjadi pilar yang sangat penting dalam menjaga anak-anak. Keluarga adalah rumah pertama perlindungan dari berbagai hal.

Maka, orang tua harus memberikan informasi yang baik tentang bahaya LGBT dan melakukan pendampingan jika anak mendapati informasi atau bergaul dengan lingkungan demikian. "Komunikasi menjadi satu hal yang mutlak dalam keluarga, selain itu pondasi agama dan keterbukaan informasi sama pentingnya di sini, jangan sampai agama justru menjadi hal yang menakutkan bagi anak-anak," kata Diyah kepada Republika, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Diyah mengatakan prinsip yang dipakai Nasyiatul Aisyiyah, LGBT tidak sesuai dengan maqashid syariah. Sebagaimana diketahui tujuan maqashid syariah adalah kemaslahatan umat manusia.

Ia menerangkan, maqashid syariah ini meliputi pikiran, jiwa, ketenangan dan keturunan. LGBT jika dilanggengkan dan menjadi sebuah gerakan maka akan bertentangan dengan nilai maqashid syariah. Sementara di Indonesia kaum LGBT semakin naik persentasenya.

Ia menegaskan, fitrah manusia sejatinya melakukan segala sesuatu untuk ibadah. Namun menjadi berbeda jika mempertentangkan ketentuan Allah itu sendiri.

Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda yang ramah anak dan perempuan menilai, jika LGBT terus dibebaskan, maka akan menjadi contoh yang tidak baik untuk anak-anak. Tentunya hal ini juga akan mengganggu kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.

"Namun Nasyiatul Aisyiyah terbuka, tidak menutup diri jika ada LGBT yang kemudian meminta bantuan untuk penyembuhan akan kami dampingi," ujar Diyah.

Sebelumnya, Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) Siti Marifah mengingatkan peran keluarga dengan pondasi agama sangat vital untuk mewaspadai gerakan LGBT. Menurutnya, peran ayah dan ibu sangat penting untuk mengawasi dan menjaga keluarganya agar terhindar dari bahaya LGBT.

Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia menyampaikan cara sebuah keluarga melindungi anak-anaknya dari gerakan LGBT. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menciptakan komunikasi yang baik antara suami, istri dan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement