REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat kesehatan di Massachusetts mengonfirmasi adanya temuan kasus monkeypox atau cacar monyet. Ini merupakan kasus cacar monyet pertama yang ditemukan di Amerika Serikat pada tahun ini. Meski jarang, cacar monyet memiliki potensi serius yang patut diwaspadai.
Individu yang terkena cacar monyet di Massachusetts baru melakukan perjalanan ke Kanada. Individu tersebut diperkirakan tertular cacar monyet saat melakukan perjalanan tersebut.
"Kasus ini tidak memunculkan risiko terhadap masyarakat, dan individu tersebut sudah dirawat di rumah sakit serta dalam kondisi yang baik," jelas pejabat kesehatan Massachusetts, seperti dilansir Fox News, Kamis (19/5/2022).
Sebelum kasus terbaru ini, kasus cacar monyet terakhir ditemukan di Amerika Serikat pada November tahun lalu. Kasus ini dialami oleh warga Maryland yang baru pulang dari Nigeria. Pada Juli tahun lalu, satu kasus cacar monyet juga ditemukan pada warga Texas yang baru mengunjungi Nigeria.
Sebelum Amerika Serikat, Inggris telah terlebih dahulu menemukan kasus cacar monyet. Setidaknya sudah ada tujuh kasus cacar monyet yang teridentifikasi di Inggris bulan ini.
Cacar monyet memunculkan gejala yang mirip dengan cacar (smallpox). Beberapa dari gejala tersebut adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, lelah, demam, dan lesi pada kulit.
Penularan cacar monyet paling mudah terjadi lewat gigitan atau cakaran tikus dan monyet Afrika yang terinfeksi virus monkeypox. Selain itu, cacar monyet juga bisa ditularkan dari manusia yang terinfeksi kepada manusia lain melalui kontak dengan lesi di kulit atau cairan tubuh.
Sebagian besar kasus cacar monyet terjadi di negara-negara Afrika Tengah dan Barat. Kasus cacar monyet yang terjadi di luar Afrika umumnya berkaitan dengan perjalanan internasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
