Kamis 19 May 2022 09:59 WIB

Empat Anak di Bawah Umur Diamankan Terkait Kasus Perundungan di Tangsel

Empat pelaku perundungan itu masih berusia di bawah 16 tahun.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi perundungan
Foto: pixabay
Ilustrasi perundungan

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Polres Tangerang Selatan (Tangsel) mengamankan sebanyak empat orang pelaku yang masih di bawah umur dalam kasus perundungan yang dialami MZA (16 tahun) di kawasan Serpong, Tangsel. Keempatnya teridentifikasi sebagai pelaku, setelah polisi melakukan pemeriksaan alat bukti serta keterangan korban. 

“Pelaku sudah diamankan empat orang dari delapan orang yang telah diidentifikasi dalam video dan juga berdasarkan kesaksian korban. Usianya (para pelaku) di bawah umur 16 tahun,” ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu saat dikonfirmasi, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Sarly menuturkan, pihaknya mengamankan keempat pelaku di kediaman masing-masing kemarin. Tanpa ada perlawanan, para pelaku lalu digiring ke Mapolres Tangsel untuk diperiksa lebih lanjut.

Sarly memastikan akan menindaklanjuti kasus tersebut. Kasus itu termasuk perlakuan buruk atau penganiayaan secara sistematis oleh kelompok terhadap individu. “Kasusnya masuk dalam persekusi,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, seorang remaja berinisial MZA (16) di Kota Tangsel mendapatkan perlakuan perundungan yang dilakukan oleh sejumlah orang yang diduga teman sebayanya. Aksi itu diketahui terjadi pada Ahad (15/5/2022) sekira pukul 22.00 WIB di kawasan Serpong, Tangsel.

Berdasarkan video yang beredar, aksi perundungan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengerubungi MZA di sebuah ruangan. Di salah video adegan tampak adegan korban dipaksa menjulurkan lidahnya, lalu pelaku menyundutkan puntung rokok ke lidah MZA. 

Selain itu, terlihat para terduga pelaku juga melakukan pemukulan terhadap MZA dengan benda keras. Sementara MZA terlihat hanya menuruti dan memelas saat dirundung oleh orang-orang tersebut. Berdasarkan video tersebut, terdapat setidaknya tampak empat orang yang mengerubungi korban dan melakukan aksi perundungan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement